Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengatakan santunan Rp4 juta bagi ahli waris korban banjir bandang di Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat akan segera disalurkan.

"Santunan besarannya Rp4 juta per korban tewas, dan akan segera disalurkan," kata Salim Segaf Al Jufri di Jakarta, Senin.

Menteri Sosial menjelaskan, jika dalam satu keluarga ada dua korban tewas maka dua dikali Rp4 juta dan begitu juga seterusnya.

Dia juga menjelaskan, penyaluran tersebut bisa diserahkan langsung oleh Pemerintah Pusat maupun melalui pemerintah daerah.

Selain memberikan santunan bagi ahli waris, maka pemerintah juga akan menanggung semua biaya pengobatan bagi korban luka-luka.

"Biaya pengobatan bagi korban banjir Wasior yang luka-luka ditangguh pemerintah, sehingga pasien tidak perlu membayar biaya perawatan atau gratis," katanya.

Hingga saat ini pemerintah masih melakukan pendataan berapa banyak korban tewas yang akan diberikan santunan bagi ahli warisnya.

"Belum dapat dipastikan karena jumlah korban tewas terus bertambah," katanya.

Data terakhir yang dihimpun pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan bahwa korban tewas mencapai 145 orang dan luka 185 orang.

Korban luka dirawat di RSUD Manokwari, RS Angkatan Laut Manokwari dan RSUD Nabire.

Sementara itu, berdasarkan hasil kunjungan Menko Kesra dan Mensos pada Sabtu (9/10) diketahui bahwa kondisi Wasior pascabanjir sangat memprihatinkan dan dipenuhi bebatuan, kayu dan lumpur.

Menurut dia, Wasior pada saat ini sangat membutuhkan alat berat untuk menyingkirkan endapan lumpur dan mencari korban hilang.

Ia juga belum dapat memastikan kapan pencarian korban hilang akan dihentikan.
(W004/A024)