PWNU Jakarta gelar vaksinasi massal 3.000 dosis
19 Juli 2021 23:54 WIB
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar vaksinasi massal dengan 3.000 dosis vaksin di Majid Jami' KH Hasyim Asy'ari, Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin (19/7/2021). ANTARA/HO-Humas PWNU Jakarta.
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar vaksinasi massal dengan 3.000 dosis vaksin di Masjid Jami' KH Hasyim Asy'ari, Daan Mogot, Jakarta Barat.
Ketua Pengurus PWNU DKI Jakarta KH Samsul Maarif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan, vaksinasi massal ini merupakan salah satu wujud jihad melawan pandemi COVID-19 beserta variannya yang semakin banyak.
"Kalau dulu Hadratus Syeh KH Hasyim Asy'ari tahun 1945, Bulan Oktober Tanggal 22, menggelorakan resolusi jihad dan seruan melawan penjajah, kali ini di NU, terutama di PWNU Jakarta, menggelorakan resolusi jihad kemanusiaan, melawan COVID-19 yang tidak kelihatan," katanya.
Samsul menjelaskan jihad melawan pandemi COVID-19 harus dilakukan secara bersama-sama seluruh elemen bangsa, baik ikhtiar lahir, seperti vaksinasi dan menjaga imunitas tubuh, maupun ikhtiar batin, seperti doa, dzikir dan kegiatan spiritual lainnya.
"Kita memperbanyak peluru lah, kayak peluru melalui ikhtiar batin, seperti doa, wirid, dzikir, istighatsah dan lainnya. Juga peluru vaksin dan peluru kekebalan tubuh, imunitas, itu yang harus kita perkuat sekarang. Kita berharap Jakarta ini harus pulih kembali dan bisa seperti biasa," ucap Samsul.
Aksi jemput bola vaksinasi massal yang digelar PWNU DKI Jakarta akan berlangsung hingga Agustus mendatang dalam dua suntikan dosis. Selain di Jakarta Barat, juga dilakukan di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Kalau sebelumnya hanya di tingkat kota, maka sekarang kami usahakan di tingkat MWC atau kecamatan, kami menyisir langsung ke bawah, masing masing tim MWC itu mengadakan vaksin dan jumlahnya itu tidak perlu banyak, yang penting sampai ke bawah," kata Samsul.
Ia mengakui masih ada masyarakat yang enggan divaksin, sehingga perlu pendekatan persuasif kepada mereka. Karena itu, NU menerjunkan tim yang juga ahli dalam persuasif.
"Insya Allah NU akan mengajak pengurus ranting atau tingkat kelurahan untuk mendorong, menyisir mana daerah yang belum banyak divaksin," katanya.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan vaksinasi massal yang dilakukan PWNU Jakarta ini adalah bagian dari upaya mempercepat kekebalan komunal masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa kekebalan komunal bisa dicapai dengan dua cara, pertama yang bersifat natural, artinya masyarakat bisa menjaga imunitas tubuh dengan baik dan yang kedua dengan vaksinasi.
"Maka NU menjemput bola bersama seluruh stakeholder, bukan hanya dengan TNI Polri yang hari ini, kapan hari kami juga melakukan dengan BUMN di GBK, termasuk juga dengan banyak stakeholder lainnya," ujar Helmy.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini memastikan NU bersama pemerintah untuk mempercepat proses terbentuknya kekebalan komunal, agar situasi PPKM Darurat tidak terlalu lama sehingga masyarakat bisa kembali menjalani kegiatan secara normal.
"Jadi intinya, PBNU setelah kemarin me-launching dengan Kapolri dan Panglima TNI di Pesantren Al-Mahbubiyah, Jakarta Selatan, kami teruskan ini, hari ini 3.000 vaksin di Jakarta Barat dan seterusnya akan bergulir di seluruh indonesia," ucap Helmy.
Ketua Satgas COVID-19 NU Sehat PWNU DKI Jakarta Drs H. Tahyudin Aditya mengatakan vaksinasi bersama PWNU DKI Jakarta ini diharapkan bisa mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat berpartisipasi, terutama tokoh agamawan, tokoh masyarakat.
"Kalau tokoh-tokoh agamawan, lalu ormas sudah melakukan vaksinasi, Insya Allah masyarakat juga ikut, karena kita tahu, masih ada kelompok lain yang menganggap tidak perlu vaksinasi," katanya.
Ketua Pengurus PWNU DKI Jakarta KH Samsul Maarif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengatakan, vaksinasi massal ini merupakan salah satu wujud jihad melawan pandemi COVID-19 beserta variannya yang semakin banyak.
"Kalau dulu Hadratus Syeh KH Hasyim Asy'ari tahun 1945, Bulan Oktober Tanggal 22, menggelorakan resolusi jihad dan seruan melawan penjajah, kali ini di NU, terutama di PWNU Jakarta, menggelorakan resolusi jihad kemanusiaan, melawan COVID-19 yang tidak kelihatan," katanya.
Samsul menjelaskan jihad melawan pandemi COVID-19 harus dilakukan secara bersama-sama seluruh elemen bangsa, baik ikhtiar lahir, seperti vaksinasi dan menjaga imunitas tubuh, maupun ikhtiar batin, seperti doa, dzikir dan kegiatan spiritual lainnya.
"Kita memperbanyak peluru lah, kayak peluru melalui ikhtiar batin, seperti doa, wirid, dzikir, istighatsah dan lainnya. Juga peluru vaksin dan peluru kekebalan tubuh, imunitas, itu yang harus kita perkuat sekarang. Kita berharap Jakarta ini harus pulih kembali dan bisa seperti biasa," ucap Samsul.
Aksi jemput bola vaksinasi massal yang digelar PWNU DKI Jakarta akan berlangsung hingga Agustus mendatang dalam dua suntikan dosis. Selain di Jakarta Barat, juga dilakukan di Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
"Kalau sebelumnya hanya di tingkat kota, maka sekarang kami usahakan di tingkat MWC atau kecamatan, kami menyisir langsung ke bawah, masing masing tim MWC itu mengadakan vaksin dan jumlahnya itu tidak perlu banyak, yang penting sampai ke bawah," kata Samsul.
Ia mengakui masih ada masyarakat yang enggan divaksin, sehingga perlu pendekatan persuasif kepada mereka. Karena itu, NU menerjunkan tim yang juga ahli dalam persuasif.
"Insya Allah NU akan mengajak pengurus ranting atau tingkat kelurahan untuk mendorong, menyisir mana daerah yang belum banyak divaksin," katanya.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan vaksinasi massal yang dilakukan PWNU Jakarta ini adalah bagian dari upaya mempercepat kekebalan komunal masyarakat.
Ia menjelaskan bahwa kekebalan komunal bisa dicapai dengan dua cara, pertama yang bersifat natural, artinya masyarakat bisa menjaga imunitas tubuh dengan baik dan yang kedua dengan vaksinasi.
"Maka NU menjemput bola bersama seluruh stakeholder, bukan hanya dengan TNI Polri yang hari ini, kapan hari kami juga melakukan dengan BUMN di GBK, termasuk juga dengan banyak stakeholder lainnya," ujar Helmy.
Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini memastikan NU bersama pemerintah untuk mempercepat proses terbentuknya kekebalan komunal, agar situasi PPKM Darurat tidak terlalu lama sehingga masyarakat bisa kembali menjalani kegiatan secara normal.
"Jadi intinya, PBNU setelah kemarin me-launching dengan Kapolri dan Panglima TNI di Pesantren Al-Mahbubiyah, Jakarta Selatan, kami teruskan ini, hari ini 3.000 vaksin di Jakarta Barat dan seterusnya akan bergulir di seluruh indonesia," ucap Helmy.
Ketua Satgas COVID-19 NU Sehat PWNU DKI Jakarta Drs H. Tahyudin Aditya mengatakan vaksinasi bersama PWNU DKI Jakarta ini diharapkan bisa mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat berpartisipasi, terutama tokoh agamawan, tokoh masyarakat.
"Kalau tokoh-tokoh agamawan, lalu ormas sudah melakukan vaksinasi, Insya Allah masyarakat juga ikut, karena kita tahu, masih ada kelompok lain yang menganggap tidak perlu vaksinasi," katanya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: