JIC gunakan Youtube untuk edukasi tata cara Shalat Idul Adha di rumah
19 Juli 2021 23:13 WIB
Tangkapan layar kanal Youtube milik Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Center (JIC) untuk memberi pemahaman masyarakat tentang tata cara Shalat Idul Adha 1442 Hijriah di rumah pada Senin (19/7/2021). ANTARA/Youtube/JIC Channel/Abdu Faisal
Jakarta (ANTARA) - Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta atau Jakarta Islamic Center (JIC) menggunakan Youtube untuk mengedukasi masyarakat tentang tata cara Shalat Idul Adha 1442 Hijriah di rumah.
Kepala Sub Divisi Pengkajian Jakarta Islamic Centre (JIC) Paimun Abdul Karim di Jakarta, Senin, mengatakan salah satu panduan Shalat Idul Adha di rumah bersama keluarga itu bisa disaksikan pada tautan ini.
Dalam video Youtube tersebut, tata cara Shalat Id dibahas satu persatu oleh Kepala Sub Divisi Dakwah JIC Ustadz Ma'arif Fuadi, mulai dari mulai niat, sampai khutbah terakhir (khutbah kedua).
Selain menggunakan media Youtube, Paimun mengatakan bahwa JIC melalui Divisi Informasi dan Komunikasi juga menyiapkan sejumlah taushiyah dan kajian tentang ibadah shalat di rumah melalui Saluran Radio JIC, khususnya tentang ibadah Shalat Idul Adha.
Ia mengatakan, peran para ulama sangat penting dalam mengajak masyarakat untuk mematuhi ketentuan tentang peniadaan peribadatan Idul Adha di masjid, guna mencegah terjadinya penularan COVID-19.
Baca juga: Pembagian daging kurban tak dianjurkan pakai kupon antrean di Jakut
JIC bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam di Provinsi DKI Jakarta, serta Komunitas Jamaah Masjid Raya JIC, bersama-sama menyosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk beribadah dari rumah masing-masing.
"Kita menyadari pandemi adalah bagian dari ketentuan Allah SWT yang mesti dijalani dengan penuh kesabaran. Namun kita juga mesti memperkuat ikhtiar-ikhtiar untuk keamanan dan kemaslahatan masyarakat," kata Paimun.
Dan syariat Islam pun mengajarkan kita tentang keutamaan penjagaan terhadap keselamatan jiwa manusia, katanya.
Memang, Idul Adha memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam yakni aspek ketaatan pada ketentuan Allah SWT dan kemauan berkurban, sebagaimana yang sudah diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS dan keluarganya ketika diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan Nabi Ismail AS.
Pemaknaan itu pun diimplementasikan di masa sekarang dengan pelaksanaan syiar ibadah haji di tanah suci dan melaksanakan Shalat Idul Adha bagi mereka yang di luar tanah suci, serta menyembelih hewan kurban bagi mereka yang mampu.
Baca juga: Ratusan personel gabungan Jakpus pantau takbir keliling
Namun, Idul Adha saat ini merupakan momentum terbaik untuk mengingatkan bahwa diri ini adalah hamba Allah SWT yang lemah dan mesti taat sepenuhnya dengan seluruh ketentuan Allah SWT.
"Kita juga harus banyak bertaubat, berzikir dan berdoa kepada Allah SWT," katanya.
Dalam aspek sosial-masyarakat juga berarti memperkuat ibadah sosial dengan berkurban dan membantu sesama yang sedang terkena sakit karena COVID-19 serta memperkuat protokol kesehatan 5M.
"Semoga dengan itu semua, Allah SWT segera mengangkat wabah ini dan menggantinya dengan keberkahan dan kebaikan untuk kita," ujarnya.
Baca juga: Ini dua wilayah di Jakpus yang berpotensi langgar prokes Idul Adha
Kepala Sub Divisi Pengkajian Jakarta Islamic Centre (JIC) Paimun Abdul Karim di Jakarta, Senin, mengatakan salah satu panduan Shalat Idul Adha di rumah bersama keluarga itu bisa disaksikan pada tautan ini.
Dalam video Youtube tersebut, tata cara Shalat Id dibahas satu persatu oleh Kepala Sub Divisi Dakwah JIC Ustadz Ma'arif Fuadi, mulai dari mulai niat, sampai khutbah terakhir (khutbah kedua).
Selain menggunakan media Youtube, Paimun mengatakan bahwa JIC melalui Divisi Informasi dan Komunikasi juga menyiapkan sejumlah taushiyah dan kajian tentang ibadah shalat di rumah melalui Saluran Radio JIC, khususnya tentang ibadah Shalat Idul Adha.
Ia mengatakan, peran para ulama sangat penting dalam mengajak masyarakat untuk mematuhi ketentuan tentang peniadaan peribadatan Idul Adha di masjid, guna mencegah terjadinya penularan COVID-19.
Baca juga: Pembagian daging kurban tak dianjurkan pakai kupon antrean di Jakut
JIC bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia, Dewan Masjid Indonesia, dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Islam di Provinsi DKI Jakarta, serta Komunitas Jamaah Masjid Raya JIC, bersama-sama menyosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk beribadah dari rumah masing-masing.
"Kita menyadari pandemi adalah bagian dari ketentuan Allah SWT yang mesti dijalani dengan penuh kesabaran. Namun kita juga mesti memperkuat ikhtiar-ikhtiar untuk keamanan dan kemaslahatan masyarakat," kata Paimun.
Dan syariat Islam pun mengajarkan kita tentang keutamaan penjagaan terhadap keselamatan jiwa manusia, katanya.
Memang, Idul Adha memiliki makna yang sangat mendalam bagi umat Islam yakni aspek ketaatan pada ketentuan Allah SWT dan kemauan berkurban, sebagaimana yang sudah diajarkan oleh Nabi Ibrahim AS dan keluarganya ketika diperintahkan Allah SWT untuk mengorbankan Nabi Ismail AS.
Pemaknaan itu pun diimplementasikan di masa sekarang dengan pelaksanaan syiar ibadah haji di tanah suci dan melaksanakan Shalat Idul Adha bagi mereka yang di luar tanah suci, serta menyembelih hewan kurban bagi mereka yang mampu.
Baca juga: Ratusan personel gabungan Jakpus pantau takbir keliling
Namun, Idul Adha saat ini merupakan momentum terbaik untuk mengingatkan bahwa diri ini adalah hamba Allah SWT yang lemah dan mesti taat sepenuhnya dengan seluruh ketentuan Allah SWT.
"Kita juga harus banyak bertaubat, berzikir dan berdoa kepada Allah SWT," katanya.
Dalam aspek sosial-masyarakat juga berarti memperkuat ibadah sosial dengan berkurban dan membantu sesama yang sedang terkena sakit karena COVID-19 serta memperkuat protokol kesehatan 5M.
"Semoga dengan itu semua, Allah SWT segera mengangkat wabah ini dan menggantinya dengan keberkahan dan kebaikan untuk kita," ujarnya.
Baca juga: Ini dua wilayah di Jakpus yang berpotensi langgar prokes Idul Adha
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: