Jakarta (ANTARA) - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo atau yang kerap disapa Bamsoet meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menggandeng jaringan klinik swasta maupun dokter praktik mandiri yang jumlahnya lebih dari 30 ribu unit untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 di Tanah Air.

"Tujuannya supaya pelayanan vaksinasi bisa berlangsung cepat, tidak menimbulkan kerumunan di berbagai tempat sebagaimana yang sering terjadi belakangan ini," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Kemenkes bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga bisa memaksimalkan potensi dokter yang sedang menjalani magang yang jumlahnya diperkirakan mencapai 3.900 orang. Vaksinasi bisa dilakukan dengan cara "door to door" ke rumah warga.

Baca juga: Bamsoet minta Menteri Keuangan percepat pencairan insentif nakes

Selain itu, pemerintah pusat dan daerah juga harus menyiapkan tempat isolasi mandiri yang layak bagi tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19, sehingga mereka bisa cepat pulih dan kembali melayani masyarakat.

Ketua DPR RI ke-20 tersebut berharap "Gerakan Dokter Semesta Melawan COVID-19 yang diinisiasi IDI lebih masif dalam pelaksanaannya. Gerakan ini melibatkan sekitar 200.000 dokter di seluruh Indonesia, baik dokter umum maupun dokter spesialis dalam menangani pasien COVID-19.

Gerakan Dokter Semesta Melawan COVID-19 merupakan wujud semangat gotong royong para dokter untuk terlibat dalam penanganan COVID-19 sesuai kompetensinya masing-masing.

Ia mengatakan jika dokter bersedia gotong royong, sebagai warga negara yang baik setiap masyarakat pun harus bersedia melakukan gotong royong dalam bentuk apapun guna menekan angka penyebaran COVID-19.

"Minimal bergotong royong mematuhi PPKM Darurat dengan tidak keluar rumah," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia tersebut mengingatkan kesadaran dan peran semua elemen masyarakat untuk memutus rantai penularan COVID-19 menjadi faktor kunci.

Ia menyakini kesadaran dan peran masyarakat dalam memutus rantai penularan COVID-19 menjadi faktor kunci pemulihan kehidupan bersama.

"Saya yakin semua orang sudah mencatat bahwa pandemi COVID-19 telah menimbulkan kerusakan dahsyat yang tidak pernah diperhitungkan sebelumnya," kata dia.

Baca juga: Kemenkes: Pemerintah tetap fokus pada lima pilar penanganan pandemi