Pontianak (ANTARA News) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaq menilai konflik horizontal yang terjadi di masyarakat belakang ini karena kanal aspirasi di masyarakat tidak tersalurkan secara representatif.

"Sehingga akhirnya mereka ingin memaksakan aspirasinya. Tetapi tidak ada komunikasi baik ke atas maupun ke bawah dari para pengambil kebijakan," kata Luthfi di sela-sela acara penutupan Musyawarah Wilayah ke-2 PKS Kalbar di Pontianak, Minggu malam.

Luthfi mengatakan, jika melihat permasalahan yang ada di masyarakat itu tidak ada satu pun yang tidak memiliki masalah.

"Tetapi ketika ada saluran dan kanal untuk menampung aspirasi, pendapat, obsesi dan harapan mereka itu akan secara signifikan meredakan berbagai konflik itu tadi," ungkap Luthfi.

Luthfi meyakini dalam menyelesaikan konflik tersebut, pemerintah dan aparat keamanan tidak akan dapat menyelesaikannya sendirian.

"Maka mereka harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, baik itu Lembaga Swadaya Masyarakat maupun kelompok komunitas lain dan utamanya adalah organisasi politik," kata Luthfi.

Secara tegas, Luthfi memerintahkan kepada seluruh kader PKS untuk ikut serta meredakan tindak kekerasan dan konflik horizontal tersebut.

"Kader PKS juga diminta untuk membantu pemerintah dalam menjaga stabilitas sosial dan politik dengan cara menjadikan dirinya sebagai saluran aspirasi," jelas Lutfhi.

Selain itu, lanjutnya, PKS juga menginstruksikan kepada seluruh kadernya agar selalu memiliki gagasan, kreasi dan formula untuk menyelesaikan berbagai macam tema dan masalah yang dihadapi masyarakat.

"Dengan demikian mereka itu secara instan dapat membantu walaupun hanya berupa gagasan untuk dapat menyelesaikan masalah mereka," katanya yakin.

Sedangkan bagi anggota dewan maupun pengurus partai serta kepala-kepala daerah yang didukung itu juga diminta untuk dapat berperan aktif.

"Jangan menunggu ledakan-ledakan emosional di lapangan. Tetapi harus pro aktif ketika sudah ada indikasi ke arah konflik," tegas Luthfi.

Luthfi juga memastikan dalam konflik horizontal tidak akan ditemui dampak positif apa pun di dalamnya.

"Baik secara ekonomi, sosial dan hubungan kemanusiaan. Belum lagi jika ada korban. Jadi, tidak ada satu pun yang memberikan keuntungan," katanya. (*)
(ANT-089/R009)