Manado (ANTARA) - Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) menunjukkan persentase penduduk miskin di Provinsi Sulut pada Maret 2021 mencapai 7,77 persen atau turun 0,01 persen dibanding September 2020 sebesar 7,78 persen.

"Walaupun di tengah pagebluk COVID-19, tapi atas kerja keras Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven OE Kandouw, penduduk miskin Sulut paling rendah di Sulawesi," kata Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Ivonne RJ Kawatu, di Manado, Minggu.

Rencana penanggulangan kemiskinan daerah merupakan rencana kebijakan pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan untuk periode lima tahun, dan dilakukan secara berkala setiap tahun.

Karena itu, kata dia, menjalankan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dalam upaya mengurangi angka kemiskinan dibentuklah Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) yang dipayungi Permendagri Nomor 53 Tahun 2020 Bab II Pasal 3 tentang Pembentukan dan Keanggotaan.

TKPKD memiliki tugas melakukan koordinasi perumusan, kebijakan, perencanaan, dan pemantauan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di lingkup provinsi serta berfungsi antara lain sebagai penyusunan RKPD dan atau rencana aksi provinsi.

Demikian juga di kabupaten/kota dalam melaksanakan penanggulangan kemiskinan membentuk tim serupa sesuai yang dipayungi SK bupati/wali kota.

Mempunyai tugas koordinasi, perumusan kebijakan, perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di wilayahnya serta berfungsi sebagai penyusunan RKPD dan atau rencana aksi.

Kawatu menambahkan, tata kerja TKPKD provinsi dan kabupaten/kota dilakukan berdasarkan agenda kerja tahunan bahwa penyusunan RKPD, Rencana Aksi Tahunan (RKT) dan laporan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui rapat koordinasi TKPKD provinsi atau kabupaten/kota yang dilaksanakan paling sedikit tiga kali dalam satu tahun atau sesuai kebutuhan.

Persentase penduduk miskin Sulut dalam lima tahun terakhir mengalami penurunan, namun pada Maret 2020 dan September 2020 angka kemiskinan mengalami kenaikan.

Analisa TKPKD, salah satunya dipengaruhi oleh adanya pandemi COVID-19 yang menyebar di Indonesia mulai bulan Maret 2020, sehingga berdampak pada seluruh sektor ekonomi di Indonesia.

Persentase penduduk miskin pada bulan Maret 2021 sebesar 7,77 persen, turun 0,01 persen dibanding dengan bulan September 2020 yang sebesar 7,78 persen, dan naik 0,16 persen dibanding Maret 2020 yang sebesar 7,62 persen.

Kawatu menambahkan, persentase kemiskinan di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa ini, merupakan terendah di Sulawesi, Gorontalo sebesar 15,61 persen, Sulawesi Tengah 13,00 persen, Sulawesi Barat 11,29 persen, Sulawesi Selatan 8,78 persen, dan Sulawesi Tenggara 11,66 persen.

"Sulut masih berada di bawah persentase nasional yakni sebesar 10,14 persen. Patutlah bersyukur dan diapresiasi atas kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur, sehingga walaupun didera pandemi COVID-19, tapi telah mampu membawa rakyat Sulut mencapai angka kemiskinan terendah di Sulawesi," katanya lagi.
Baca juga: Penduduk miskin Sulut di desa alami penurunan
Baca juga: BPS Sulut sebut rokok masih pengaruhi angka kemiskinan