Wali Kota Semarang minta pembagian daging kurban dari pintu ke pintu
17 Juli 2021 22:53 WIB
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan pengecekan di titik-titik penyekatam di Kota Semarang, Minggu (11/72021) malam. (ANTARA/ HO-Humas Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta pembagian daging kurban saat Idul Adha 1442 Hijriah dilakukan dari pintu ke pintu warga agar tidak menimbulkan kerumunan jika pembagian dilakukan di masjid.
Menurut wali kota yang akrab disapa Hendi itu dalam siaran pers di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, hal tersebut sudah diatur dalam surat edaran berkaitan dengan proses penyembelihan hewan kurban.
"Panitia melakukan secara 'door to door' dan tidak mengundang banyak massa di masjid," katanya.
Ia menjelaskan, hal tersebut bertujuan agar tidak menimbulkan kerumunan yang mengakibatkan klaster baru COVID-19.
Selain itu, menurut dia, petugas penyembelih hewan kurban harus berasal dari lingkungan sekitar masjid. "Petugas penyembelih yang berasal dari luar kota harus dilengkapi dengan surat keterangan bebas COViD-19," katanya.
Dalam konteks sosial, berkurban saat Idul Adha merupakan bagian dari menjawab persoalan sosial si tengah pandemi. "Kita dalam kondisi pandemi. Karena itu semakin banyak kurban maka semakin banyak yang mendapat bantuan," katanya.
Baca juga: Tempat ibadah dan mal di Semarang tutup selama PPKM darurat
Baca juga: Ada yang 100 persen, Wali Kota: Banyak RS di Semarang sudah penuh
Menurut wali kota yang akrab disapa Hendi itu dalam siaran pers di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, hal tersebut sudah diatur dalam surat edaran berkaitan dengan proses penyembelihan hewan kurban.
"Panitia melakukan secara 'door to door' dan tidak mengundang banyak massa di masjid," katanya.
Ia menjelaskan, hal tersebut bertujuan agar tidak menimbulkan kerumunan yang mengakibatkan klaster baru COVID-19.
Selain itu, menurut dia, petugas penyembelih hewan kurban harus berasal dari lingkungan sekitar masjid. "Petugas penyembelih yang berasal dari luar kota harus dilengkapi dengan surat keterangan bebas COViD-19," katanya.
Dalam konteks sosial, berkurban saat Idul Adha merupakan bagian dari menjawab persoalan sosial si tengah pandemi. "Kita dalam kondisi pandemi. Karena itu semakin banyak kurban maka semakin banyak yang mendapat bantuan," katanya.
Baca juga: Tempat ibadah dan mal di Semarang tutup selama PPKM darurat
Baca juga: Ada yang 100 persen, Wali Kota: Banyak RS di Semarang sudah penuh
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021
Tags: