Gorontalo daftarkan 15 desa wisata ikut kompetisi ADWI 2021
17 Juli 2021 01:41 WIB
Ilustrasi: Permukiman suku Bajo, Torosiaje, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, Minggu (9/8/2020). Desa wisata yang berada di atas laut tersebut mulai dikunjungi wisatawan setelah sebelumnya sepi akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/aww. ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin.
Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mendaftarkan 15 desa wisata untuk mengikuti kompetisi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2021.
"Dari Gorontalo ada 15 desa wisata yang kami ikut sertakan pada kompetisi ini, di antaranya Desa Wisata Botubarani di Bone Bolango, Desa Wisata religi Bubohu di Kabupaten Gorontalo, Bolihutuo di Kabupaten Boalemo, dan Kotajin di Kabupaten Gorontalo Utara," kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim usai mengikuti pembukaan bimbingan teknis dan workshop ADWI 2021, yang dibuka secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Jumat.
Secara keseluruhan 15 desa wisata tersebut berada di Kabupaten Boalemo sebanyak empat desa, tiga desa di Bone Bolango, dan lima desa di Kabupaten Gorontalo. Sisanya masing-masing di Gorontalo Utara dua desa dan Pohuwato satu desa.
"Saya berharap keikutsertaan desa-desa tersebut pada ADWI 2021, dapat memotivasi seluruh masyarakat dan perangkat desa untuk mengembangkan potensi pariwisata sehingga menjadi penggerak ekonomi desa dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Baca juga: NTB daftarkan Desa Wisata Sade ikut lomba ADWI Kemenparekraf
Sementara itu Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ADWI 2021 merupakan ajang untuk menjadikan desa wisata yang ada di Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
Sandiaga berharap ADWI 2021 dapat meningkatkan pengembangan desa wisata baru dan memberikan suguhan menarik kepada wisatawan mancanegara ataupun wisatawan domestik melalui desa-desa wisata di Indonesia.
"Desa wisata adalah masa depan pariwisata Indonesia dan simbol kebangkitan ekonomi bangsa," ujarnya.
Baca juga: Sandiaga Uno: desa wisata simbol kebangkitan ekonomi Indonesia
Baca juga: Sandiaga Uno sebut ADWI 2021 bisa dorong pertumbuhan ekonomi
"Dari Gorontalo ada 15 desa wisata yang kami ikut sertakan pada kompetisi ini, di antaranya Desa Wisata Botubarani di Bone Bolango, Desa Wisata religi Bubohu di Kabupaten Gorontalo, Bolihutuo di Kabupaten Boalemo, dan Kotajin di Kabupaten Gorontalo Utara," kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim usai mengikuti pembukaan bimbingan teknis dan workshop ADWI 2021, yang dibuka secara virtual oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, Jumat.
Secara keseluruhan 15 desa wisata tersebut berada di Kabupaten Boalemo sebanyak empat desa, tiga desa di Bone Bolango, dan lima desa di Kabupaten Gorontalo. Sisanya masing-masing di Gorontalo Utara dua desa dan Pohuwato satu desa.
"Saya berharap keikutsertaan desa-desa tersebut pada ADWI 2021, dapat memotivasi seluruh masyarakat dan perangkat desa untuk mengembangkan potensi pariwisata sehingga menjadi penggerak ekonomi desa dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.
Baca juga: NTB daftarkan Desa Wisata Sade ikut lomba ADWI Kemenparekraf
Sementara itu Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ADWI 2021 merupakan ajang untuk menjadikan desa wisata yang ada di Indonesia sebagai destinasi pariwisata berkelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan, dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.
Sandiaga berharap ADWI 2021 dapat meningkatkan pengembangan desa wisata baru dan memberikan suguhan menarik kepada wisatawan mancanegara ataupun wisatawan domestik melalui desa-desa wisata di Indonesia.
"Desa wisata adalah masa depan pariwisata Indonesia dan simbol kebangkitan ekonomi bangsa," ujarnya.
Baca juga: Sandiaga Uno: desa wisata simbol kebangkitan ekonomi Indonesia
Baca juga: Sandiaga Uno sebut ADWI 2021 bisa dorong pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
Tags: