Jakarta (ANTARA) - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan kebutuhan oksigen di Tanah Air sedang mengalami peningkatan jumlah permintaan hingga lima kali lipat akibat lonjakan jumlah pasien COVID-19.

"Dari sisi oksigen, kami juga update ke kabinet bahwa kebutuhan oksigen memang meningkat sangat pesat dari sebelumnya 400 ton per hari, naik sekarang hampir menjadi 2.000 ton per hari," katanya saat memberikan keterangan secara virtual yang dipantau dari Jakarta, Jumat.

Menurut Budi, pemerintah sudah memberikan strategi pemenuhan suplai kebutuhan oksigen dengan cara menggunakan kapasitas akses dari pabrik maupun industri yang ada di dalam negeri bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian.

"Ada sekitar 240 ton sampai 250 ton per hari kapasitas akses yang bisa kami gunakan dari industri-industri dalam negeri," katanya.

Baca juga: Kebutuhan oksigen Indonesia naik lima kali lipat jadi 2.000 ton/hari

Baca juga: Indonesia terima bantuan vaksin, tabung oksigen dari UAE, Singapura


Budi mengatakan, pemerintah sedang mencoba membangun strategi pengadaan alat oksigen konsentrator yang lebih praktis dalam penggunaan bagi pasien COVID-19.

"Ini adalah alat kecil yang membutuhkan listrik saja kita bisa pasang baik di rumah maupun di tempat tidur rumah sakit untuk mensuplai oksigen dengan kapasitas 10 liter atau 5 liter per menit sehingga cukup untuk tempat tidur isolasi," katanya.

Budi menambahkan, pemerintah juga berencana untuk membeli sekitar 20 ribu sampai 30 ribu oksigen konsentrator yang bisa menyediakan sekitar 600 ton oksigen per hari untuk rumah sakit.

"Kita juga bisa pinjamkan ke rakyat yang membutuhkan," katanya.

Baca juga: RS Sanglah jamin fasilitas hingga oksigen pasien COVID tetap aman

Baca juga: Pemerintah gandeng swasta untuk penuhi kebutuhan oksigen medis