Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai, India menyelenggarakan Kelas Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) secara daring pada 13 Juli hingga 30 September 2021.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz menyampaikan apresiasi atas terjalinnya program kerja sama BIPA ini karena antusiasme yang tinggi terlihat dari jumlah peserta yang berjumlah ratusan orang.

“Saya terkejut dan terkesan ketika mendapat permintaan untuk menyelenggarakan program ini. Pertama, karena adanya minat yang tinggi untuk belajar bahasa Indonesia di sana, khususnya untuk komunitas pebisnis di India. Padahal, biasanya BIPA diajarkan bukan untuk komunitas bisnis, tetapi untuk tujuan parisiwisata. Kedua, untuk pertama kalinya peserta yang akan mengikuti dalam program (BIPA) ini lebih dari 120 orang. Ini merupakan sebuah rekor bagi kami,” kata Aminudin dikutip dari siaran resmi, Jumat.

Baca juga: Badan Bahasa : peserta tes UKBI Adaptif capai 10.000 orang

Selanjutnya, kepada peserta pemelajar BIPA, Aminudin meyakinkan bahwa bahasa Indonesia sesungguhnya merupakan bahasa yang mudah dan sederhana untuk dipelajari karena bahasa Indonesia tidak memiliki kompleksitas seperti bahasa asing lainnya. Untuk itu, Ia berpesan kepada semua peserta untuk sungguh-sungguh belajar bahasa Indonesia. “Bukan tidak mungkin bahasa ini dapat dikuasai dalam beberapa minggu jika kita mempelajarinya dengan sungguh-sungguh,” tuturnya.

“Dalam sejarahnya, Indonesia sangat dipengaruhi oleh komunitas, budaya, dan tradisi Hindu. Oleh karena itu, ketika Anda belajar bahasa Indonesia, maka Anda akan menemukan beberapa kosakata yang berasal dari Hindi. Percayalah, bahasa Indonesia semudah bahasa pertama Anda karena bahasa ini tidak memiliki kompleksitas seperti bahasa lainnya,” tambah Aminudin.

Sementara itu, Agus Saptono selaku Konsul Jenderal KJRI Mumbai menyampaikan bahwa pihaknya menerima permintaan sejumlah kelompok pebisnis di sana untuk belajar bahasa Indonesia. “Banyak pebisnis India dari banyak sektor, termasuk sektor pariwisata yang berminat untuk belajar BIPA. Ada sekitar 120 orang peserta yang tertarik untuk belajar BIPA di Mumbai,” ujar Agus.

Kemudian, untuk merespons permintaan tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan KBRI New Delhi untuk menginisiasi kerja sama dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang diketahui memiliki sejumlah pengajar BIPA berkompeten dan berpengalaman dalam menyelenggarakan kelas BIPA.

“Konsulat tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk menyelenggarakan pelatihan BIPA, maka kami berkoordinasi dengan Badan Bahasa untuk mendapatkan dukungan penyelenggarakan kegiatan ini,” ungkap Agus.

Sebagai bentuk fasilitasi kebahasaan, dua tenaga pengajar BIPA yang ditugaskan oleh Badan Bahasa, yaitu Ari Nursenja dan Tri Rahma Yunita akan mengajarkan BIPA secara daring kepada pemelajar BIPA di Mumbai selama kelas ini berlangsung.

Acara tersebut juga dihadiri secara daring oleh Plt. Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Dony Setiawan, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI New Delhi, Lestyani Yuniarsih, Pensosbud KJRI Mumbai, Tennike Erman serta tim, anggota Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional BIPA, pengajar BIPA dari Badan Bahasa, dan para pemelajar BIPA untuk tujuan bisnis.

Baca juga: Tinggal di Korea, Kimbab Family tetap ajari anak bahasa Indonesia

Baca juga: Gandeng Balai Bahasa DIY, Bantul lestarikan sastra Indonesia-Jawa

Baca juga: Indonesia bicara pelestarian bahasa daerah di forum UNESCO