Tokyo (ANTARA News) - Dolar berada di terendah delapan bulan terhadap euro dan juga melemah terhadap yen di Asia pada Rabu, karena investor memperkirakan Federal Reserve akan memperlonggar lebih lanjut cengkeraman kreditnya, kata para analis.

Spekulasi bahwa Fed akan mencetak dolar lebih banyak karena mencoba untuk mendorong perekonomian AS meningkat, setelah langkah mengejutkan Bank Sentral Jepang (BoJ) untuk menurunkan suku bunga utamanya mendekati nol.

Euro dibeli 1,3840 dolar pada perdagangan sore di Tokyo, sedikit naik dari 1,3834 dolar di New York pada Selasa malam, melayang di sekitar tertinggi sejak Februari. Euro turun tipis menjadi 115,10 yen dari 115,16 yen.

Dolar jatuh menjadi 83,18 yen dari 83,21 yen.

Pada Selasa dolar "rebound" (berbalik naik) tajam menjadi mendekati 84,00 yen segera setelah Jepang mengumumkan penurunan tingkat suku bunga utama ke kisaran antara nol hingga 0,1 persen.

Greenback kemudian kehilangan kekuatan dan sempat turun di bawah 83,00 yen di New York, diperdagangkan pada tingkat terendah sejak Jepang masuk ke pasar untuk membendung penguatan yen pada 15 September.

Dolar jatuh ke level terendah 15 tahun pada 82,86 sebelum intervensi.

Kecenderungan melemahnya dolar AS tetap tidak berubah, kata ekonom pasar Mizuho Corporate Bank, Daisuke Karakama.

"Setelah semua aksi (oleh Bank of Japan) tidak berdampak," katanya, mencatat perbedaan suku bunga AS dan Jepang adalah kecil sekalipun setelah tingkat suku bunga Jepang diturunkan.

The Fed telah mempertahankan suku bunga acuan sangat rendah, pada nol hingga 0,25 persen.

"Tidak ada alasan untuk membalikkan kelemahan dolar. Tanpa ketakutan dari intervensi Jepang, dolar akan berjalan di bawah 83 yen," kata Karakama.

Namun dia menambahkan, hal itu akan membawa sedikit manfaat kepada pihak otoritas Jepang untuk bertindak sebelum data pekerjaan dari pemerintah AS keluar pada Jumat dan pertemuan akhir pekan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral Kelompok Tujuh di Washington.

Masafumi Yamamoto, kepala strategi valas di Barclays Bank, mengatakan dolar bisa jatuh ke terendah baru 15-tahun mulai Rabu.

Penurunan bisa dipicu jika laporan pekerjaan AS untuk September dari perusahaan gaji ADP lebih buruk dari yang diperkirakan, ia mengatakan kepada Dow Jones Newswires.

Dolar melemah terhadap mata uang Asia lainnya.

Mata uang AS itu jatuh ke 29,94 baht Thailand dari 30,21 pada Selasa, menjadi 1.119,00 won Korea Selatan dari 1.132,20 dan menjadi 1,3097 dolar Singapura dari 1,3095.

Dolar juga berkurang menjadi 30,74 dolar Taiwan dari 31,13, menjadi 43,50 peso Filipina dari 43,83, dan menjadi 8.920,00 rupiah Indonesia dari 8.952,50, demikian AFP.

(A026/A023/S026)