Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, pimpinan DPR sengaja mengundang calon Kapolri Komjen Timur Pradopo guna membahas mekanisme uji kepatutan dan kelayakan.

"Ini bukan Ketua DPR yang undang, tapi pimpinan DPR. Lima pimpinan itu kan partai semua. Kita hanya menjelaskan proses uji kepatutan dan kelayakan," kata Ketua DPR Marzuki Alie usai menerima calon Kapolri Komjen Timur Pradopo, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu

Marzuki mengakui, tak ada pembicaraan lain selain penjelasan soal mekanisme tersebut.

Ketika ditanya mengapa pimpinan DPR tidak melakukan hal yang sama terhadap calon Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Marzuki kembali menegaskan bahwa pertemuan yang berlangsung satu jam itu hanya menjelaskan mekanisme dan mempercepat uji kepatutan dan kelayakan.

"Tidak ada yang khusus. Hanya mekanisme yang dibahas soal uji kepatutan dan kelayakan saja. Sebenarnya karena waktu saja. Kita mau segerakan saja supaya cepat selesai, dan kita akan sampaikan kepada pimpinan ke Komisi III untuk secepat mungkin kita laksanakan uji kepatutan dan kelayakan," kata Marzuki.

Sementara itu, calon Kapolri Komjen Timur Pradopo mengatakan, tidak ada agenda khusus yang dibahas dalam pertemuan dengan pimpinan DPR.

"Saya diundang oleh Ketua DPR. Tidak ada yang khusus dibicarakan. Saya tidak tahu, apakah sudah keluar jalur atau tidak, tanya pimpinan DPR," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Timur mengatakan dirinya selalu dekat dengan semua pihak, termasuk Front Pembela Islam (FPI).

"Saya kira sebagai anggota Polri, apalagi pimpinan, dekat semua dengan tokoh masyarkat yang bisa membantu memelihara keamanan, ya kita harus jadi bagian daripada memberdayakan masyarakat untuk bantu keamanan," kata Timur.

Ia juga membantah kalau penunjukan dirinya sebagai calon Kapolri karena pernah bertugas bersama-sama Presiden SBY di Bosnia."Tidak pernah bertugas di Bosnia," katanya.

Calon Kapolri memenuhi undangan dari Pimpinan DPR. Pertemuan berlangsung sejak pukul 09.00 WIB dan berakhir pukul 10.00 WIB. Selain dari Marzuki, Wakil Ketua DPR Pramono Anung, Priyo Budi Santoso, Anis Matta dan Taufik Kurniawan juga hadir dalam pertemuan tersebut.
(ANT-134/R007)