Menparekraf ajak akademisi dan dunia usaha berkolaborasi
15 Juli 2021 18:45 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam webinar "Cherish Partnership During Pandemic to Achieve SDG" pada Kamis (15/7/2021) ANTARA/HO.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak akademisi dan dunia usaha berkolaborasi bersama-sama guna membangkitkan pariwisata.
"Kami mengharapkan kolaborasi dan aksi melalui Program Cherish ini mampu melahirkan ide-ide baru. Kita tidak bisa lagi mengandalkan ide sama dan ide lama," kata Sandiaga dalam webinar "Cherish Partnership During Pandemic to Achieve SDG" hari ini.
Dalam keterangannya, menteri kelahiran Pekanbaru tersebut mencontohkan, melalui Program Cherish itu para petani juga dilatih pemasaran secara digital.
Dia optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi sektor ekonomi yang sangat potensial untuk membantu pemerataan ekonomi karena sektor tersebut memiliki ruang lingkup yang sangat strategis, di antaranya dengan mengandalakan keindahan alam yang dimiliki Indonesia.
"Pariwisata bisa dijadikan lokomotif. Kami melihat bahwa pariwisata menjangkau daerah yang terpencil, menimbulkan multiplier effect yang cukup luas untuk membuka lapangan kerja."
Baca juga: Menparekraf: Proses distribusi dana hibah pariwisata akan dipercepat
Baca juga: Sandiaga Uno ajak anak muda bangun Indonesia
Lebih dari 190 peserta berpartisipasi dalam webinar yang digelar Universitas Trisakti dan Chevron Pasific Indonesia itu. Bergabung juga dalam webinar ini adalah Asisten I Setdaprov Riau Jenri Salmon Ginting dan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko.
Cherish merupakan kependekan dari Chevron untuk Riau Sehat Sejahtera. Ini merupakan program pengembangan masyarakat (CSR) yang dijalankan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) di Riau sejak tahun 2020 lalu. Program tersebut didesain untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak
“Melalui program Cherish ini, Chevron ingin berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi dan preventif kesehatan di masa pandemi COVID-19. Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh mitra pelaksana program dan intansi pemerintah terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota atas kerja sama dan dukungannya selama pelaksanaan program,” kata VP Corporate Affairs PT CPI Sukamto Tamrin.
Kerja sama multipihak yang memiliki komitmen sama, lanjut dia, menjadi kunci sukses pelaksanaan program.
Program Cherish meliputi tiga kegiatan utama yakni Program Ketahanan Pangan; Hybrid Health melalui pemberdayaan kelurahan siaga COVID-19 dan penyediaan sarana-prasarana sanitasi dan pembangunan sumur air bersih.
Dalam pelaksanaan program, PT CPI bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM Unri), LPPM Universitas Muhammadiyah Riau, Center for Entrepreneurship and Third Sector Universitas Trisakti (CECT Trisakti), dan Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI). Perwakilan dari lembaga-lembaga itu memaparkan pengalaman mereka dalam menjalankan Program Cherish, bersama dengan Pinto Budi Bowo Laksono selaku Manager Social Performance PT CPI.
”Industri hulu migas turut memberikan manfaat kepada masyarakat melalui program- program pengembangan masyarakatnya. Kami mengapresiasi komitmen PT CPI yang tetap menjalankan program-programnya meski kontraknya di Wilayah Kerja Rokan akan berakhir dalam waktu dekat,” kata Rudi Satwiko selaku Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas.
Untuk Program Ketahanan Pangan, bantuan diberikan kepada 20 kelompok tani dari enam kabupaten/kota di sekitar area operasi PT CPI di Riau, yakni Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Pekanbaru. Program ini bertujuan mendukung program pemerintah, khususnya sektor pertanian rakyat, dan memperkuat kestabilan penyediaan pangan.
LPPM Unri melaksanakan kegiatan verifikasi, penyaluran bantuan, dan pendampingan kepada setiap kelompok tani terpilih. LPPM Unri memverifikasi dan memilih kelompok tani berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota setempat. Bantuan yang diberikan berupa sarana produksi pertanian, pelatihan, dan pendampingan sesuai identifikasi kebutuhan.
Sedangkan CECT Trisakti berperan memberikan pelatihan pemasaran secara digital kepada seluruh Poktan terpilih, termasuk peluncuran situs web PetaniRiau.id. Para petani didampingi untuk belajar tentang branding, promosi yang menarik, dan pemilihan platform yang tepat.
Baca juga: Menparekraf: Desa wisata jadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional
Baca juga: Sandiaga: Komedian bantu tingkatkan imunitas lewat hiburan
Baca juga: Menparekraf: Holding BUMN Aviata dorong sinergi kebijakan dan data
"Kami mengharapkan kolaborasi dan aksi melalui Program Cherish ini mampu melahirkan ide-ide baru. Kita tidak bisa lagi mengandalkan ide sama dan ide lama," kata Sandiaga dalam webinar "Cherish Partnership During Pandemic to Achieve SDG" hari ini.
Dalam keterangannya, menteri kelahiran Pekanbaru tersebut mencontohkan, melalui Program Cherish itu para petani juga dilatih pemasaran secara digital.
Dia optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi sektor ekonomi yang sangat potensial untuk membantu pemerataan ekonomi karena sektor tersebut memiliki ruang lingkup yang sangat strategis, di antaranya dengan mengandalakan keindahan alam yang dimiliki Indonesia.
"Pariwisata bisa dijadikan lokomotif. Kami melihat bahwa pariwisata menjangkau daerah yang terpencil, menimbulkan multiplier effect yang cukup luas untuk membuka lapangan kerja."
Baca juga: Menparekraf: Proses distribusi dana hibah pariwisata akan dipercepat
Baca juga: Sandiaga Uno ajak anak muda bangun Indonesia
Lebih dari 190 peserta berpartisipasi dalam webinar yang digelar Universitas Trisakti dan Chevron Pasific Indonesia itu. Bergabung juga dalam webinar ini adalah Asisten I Setdaprov Riau Jenri Salmon Ginting dan Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko.
Cherish merupakan kependekan dari Chevron untuk Riau Sehat Sejahtera. Ini merupakan program pengembangan masyarakat (CSR) yang dijalankan oleh PT. Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) di Riau sejak tahun 2020 lalu. Program tersebut didesain untuk mendukung upaya pemerintah dalam menanggulangi dampak
“Melalui program Cherish ini, Chevron ingin berkontribusi dan bersinergi dengan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi dan preventif kesehatan di masa pandemi COVID-19. Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh mitra pelaksana program dan intansi pemerintah terkait baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota atas kerja sama dan dukungannya selama pelaksanaan program,” kata VP Corporate Affairs PT CPI Sukamto Tamrin.
Kerja sama multipihak yang memiliki komitmen sama, lanjut dia, menjadi kunci sukses pelaksanaan program.
Program Cherish meliputi tiga kegiatan utama yakni Program Ketahanan Pangan; Hybrid Health melalui pemberdayaan kelurahan siaga COVID-19 dan penyediaan sarana-prasarana sanitasi dan pembangunan sumur air bersih.
Dalam pelaksanaan program, PT CPI bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau (LPPM Unri), LPPM Universitas Muhammadiyah Riau, Center for Entrepreneurship and Third Sector Universitas Trisakti (CECT Trisakti), dan Yayasan Kemanusiaan Madani Indonesia (YKMI). Perwakilan dari lembaga-lembaga itu memaparkan pengalaman mereka dalam menjalankan Program Cherish, bersama dengan Pinto Budi Bowo Laksono selaku Manager Social Performance PT CPI.
”Industri hulu migas turut memberikan manfaat kepada masyarakat melalui program- program pengembangan masyarakatnya. Kami mengapresiasi komitmen PT CPI yang tetap menjalankan program-programnya meski kontraknya di Wilayah Kerja Rokan akan berakhir dalam waktu dekat,” kata Rudi Satwiko selaku Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas.
Untuk Program Ketahanan Pangan, bantuan diberikan kepada 20 kelompok tani dari enam kabupaten/kota di sekitar area operasi PT CPI di Riau, yakni Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis, Siak, Kampar, dan Pekanbaru. Program ini bertujuan mendukung program pemerintah, khususnya sektor pertanian rakyat, dan memperkuat kestabilan penyediaan pangan.
LPPM Unri melaksanakan kegiatan verifikasi, penyaluran bantuan, dan pendampingan kepada setiap kelompok tani terpilih. LPPM Unri memverifikasi dan memilih kelompok tani berdasarkan informasi dari Dinas Pertanian Kabupaten/Kota setempat. Bantuan yang diberikan berupa sarana produksi pertanian, pelatihan, dan pendampingan sesuai identifikasi kebutuhan.
Sedangkan CECT Trisakti berperan memberikan pelatihan pemasaran secara digital kepada seluruh Poktan terpilih, termasuk peluncuran situs web PetaniRiau.id. Para petani didampingi untuk belajar tentang branding, promosi yang menarik, dan pemilihan platform yang tepat.
Baca juga: Menparekraf: Desa wisata jadi lokomotif kebangkitan ekonomi nasional
Baca juga: Sandiaga: Komedian bantu tingkatkan imunitas lewat hiburan
Baca juga: Menparekraf: Holding BUMN Aviata dorong sinergi kebijakan dan data
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
Tags: