Jakarta (ANTARA) - Pimpinan Pusat Muhammadiyah kembali menekankan kepada pemerintah agar segera memenuhi kebutuhan oksigen khususnya di rumah sakit agar pasien COVID-19 yang memiliki gejala berat hingga sedang bisa segera tertangani dan angka kematian dapat ditekan.

"Kami mendesak agar pemerintah dan semua pihak agar betul-betul harus bekerja sama mencari solusi untuk menyelesaikan masalah kekurangan oksigen dan kondisi RS yang overload dalam penanganan pasien COVID-19 secara sigap, terfokus serta mengutamakan penyelamatan kemanusiaan di atas yang lainnya," ujar Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah Agus Samsudin dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Kekurangan oksigen yang berbuntut panjang ke aspek lain, kata Agus, dirasakan oleh salah satu Rumah Sakit Muhammadiyah.

Agus bercerita salah satu vendor oksigen langganan menarik 250 tabung yang dipakai sebagai cadangan persediaan oksigen liquid di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Padahal pada 4 Juli 2021 lalu, persediaan oksigen di rumah sakit tersebut menipis.

Baca juga: Legislator apresiasi kebijakan Pertamina bantu pasok oksigen medis
Baca juga: BC Batam percepat distribusi oksigen ke Medan


Untuk mengantisipasi keadaan, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta mengisi 250 tabung oksigen yang kosong tersebut ke vendor lain, karena pasokan oksigen liquid tidak jelas kapan datang. Pihak RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta terpaksa harus mengambil tindakan tersebut untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Namun tindakan tersebut dipersoalkan oleh vendor karena melanggar prosedur yang sudah disepakati bersama sehingga berujung pada penarikan 250 tabung di tengah kebutuhan yang sangat mendesak.

Muhammadiyah sendiri, kata Agus, sudah meminta maaf kepada vendor yang bersangkutan. Menurutnya, dalam situasi pandemi yang berat ini aspek kemanusiaan harus diutamakan lebih dari yang lainnya.

"RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah minta maaf merupakan sikap yang positif dan jangan menyerah atau merasa terpojok, kita hadapi dengan tegar," ujar Agus.

Baca juga: Pemakaian tabung oksigen di Jambi meningkat
Baca juga: Kemenkes: Konversi oksigen industri penuhi 575.000 ton kebutuhan medis


Menurut Agus, RS PKU Muhammadiyah untuk saat ini memiliki persediaan tabung gas yang mencukupi, baik dimiliki sendiri maupun dari pihak lain yang mau bekerja sama untuk kepentingan kemanusiaan.

"Semua pihak agar mau bekerja sama yang positif demi penyelamatan jiwa pasien di rumah sakit dan menghadapi pandemi yang berat ini, jangan mementingkan diri sendiri," kata dia.

Dalam penanganan pandemi COVID-19, Muhammadiyah telah mengerahkan 64 dari 86 rumah sakit untuk menangani pasien. Di sisi lain, 86 RS juga melayani vaksinasi agar masyarakat mendapatkan haknya dalam upaya mengakhiri pandemi COVID-19.

Baca juga: Gandeng KBRI Singapura, Sinar Mas donasi 1.000 konsentrator oksigen
Baca juga: DBS donasikan 1.000 konsentrator oksigen tangani COVID-19 di Indonesia