Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan ketimpangan pengeluaran di Indonesia pada Maret 2021 yang ditandai oleh penurunan rasio gini menjadi 0,384 dari 0,385 pada September 2020.

"Pada Maret 2021 gini ratio turun dari September 2020 yang 0,385 menjadi 0,384. Jadi di Maret 2021 dibandingkan September 2020 lebih rendah ketimpangannya," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis.

Margo menjelaskan rasio gini dengan nilai antara 0 sampai 1 menunjukkan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk, dimana semakin mendekati 1 berarti pengeluaran penduduk semakin timpang.

Baca juga: BPS catat jumlah penduduk miskin capai 27,54 juta orang Maret 2021


Pada Maret 2021, rasio gini di perkotaan meningkat menjadi 0,401 dari 0,399 pada September 2020, sedangkan rasio gini di pedesaan menurun dari 0,319 menjadi 0,315.

"Untuk sebaran per provinsi, kenaikan rasio gini tertinggi terjadi Jawa Barat dan penurunan terbesar terjadi di Kalimantan Selatan. Rasio gini di Jawa Barat meningkat 0,014 poin pada Maret 2021 dibanding September 2020, sedangkan di Kalimantan Selatan turun 0,021 poin," imbuh Margo.

Menurut Margo, penurunan rasio gini nasional disebabkan oleh penurunan angka penduduk miskin pada Maret 2021 karena perekonomian mulai pulih dari dampak COVID-19.

BPS mencatat presentase penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2021 sebesar 10,14 persen atau turun 0,05 persen dibandingkan September 2020 yang sebesar 10,19 persen.

Baca juga: BPS: Indeks kedalaman kemiskinan Maret 2021 turun jadi 1,71 persen


Pada Maret 2021, lanjut dia, BPS mencatat DI Yogyakarta sebagai provinsi dengan ketimpangan tertinggi yang terlihat dari rasio gini, yaitu sebesar 0,441.

Selain Yogyakarta, terdapat lima provinsi lain dengan nilai rasio gini yang lebih tinggi dibandingkan nasional, yaitu Jawa Barat (0,412), Jakarta (0,409), Gorontalo (0,408), Papua (0,397), dan Sulawesi Tenggara (0,390).

Sementara itu, provinsi Bangka Belitung memiliki nilai rasio gini paling rendah atau pengeluaran penduduknya paling merata dibandingkan provinsi lain, dengan nilai 0,256.

Baca juga: BPS: Neraca perdagangan surplus 1,32 miliar dolar AS pada Juni 2021

Baca juga: BPS: Upah nominal harian buruh tani nasional Juni naik 0,15 persen