Jakarta (ANTARA) - Indeks FTSE 100 di bursa saham London turun pada awal perdagangan hari Kamis karena saham-saham raksasa energi mengikuti harga minyak yang melemah, sementara kenaikan inflasi yang stabil ditambah dengan infeksi virus corona lokal yang lebih tinggi memicu kekhawatiran memperlambat laju pemulihan ekonomi.

Indeks saham unggulan FTSE 100 turun 0,2 persen dengan Royal Dutch Shell dan BP menjadi pecundang teratas pada indeks. Saham energi turun 2,24 persen.

Indeks saham kapitalisasi menengah FTSE 250 turun 0,3 persen karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi membebani saham yang lebih fokus di dalam negeri.

Gubernur Bank Sentral Inggris (Bank of England) Andrew Bailey mengatakan bank sentral akan menilai data inflasi untuk hal-hal yang bisa bersifat sementara, sebelum mengambil keputusan untuk menaikkan suku bunga, sementara lonjakan pasar pekerjaan pada bulan Juni juga menunjukkan tekanan inflasi yang meningkat dari kenaikan upah.

Di antara saham, perusahaan keamanan siber yang berbasis di Inggris Avast Plc melonjak 15,3 persen ke puncak FTSE 100 setelah mengatakan sedang dalam pembicaraan lanjutan mengenai merger dengan rekan NortonLifeLock Inc.

Saham perusahaan data kredit terbesar di dunia, Experian, melonjak 3,2 persen karena menaikkan prospek tahunannya setelah membukukan lonjakan pendapatan kuartal pertama sebesar 31 persen.

Baca juga: Saham Inggris kembali melemah, indeks FTSE 100 terpangkas 0,47 persen
Baca juga: Penguatan pound bebani FTSE 100 karena inflasi meningkat
Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks FTSE 100 menyusut 0,01 persen