Bengkulu (ANTARA News) - Ribuan kompor yang akan dibagikan kepada masyarakat dalam rangka konversi minyak tanah ke gas rusak karena tempat penyimpanan tidak memadai.

Ribuan kompor ditumpuk di lantai dua Gedung STQ Kota Bengkulu tanpa alat pelindung sehingga kondisinya basah dan sebagian kompor terlepas dari kotaknya.

Koordinator konversi minyak tanah ke gas Provinsi Bengkulu Sadikin di Bengkulu, Selasa, mengakui pemerintah kesulitan menyediakan tempat penyimpanan kompor tersebut karena jumlahnya mencapai 1,2 juta unit.

"Kami kesulitan menyiapkan lokasi penyimpanan sementara sebelum dibagikan ke masyarakat karena jumlahnya sangat banyak dan ini program pusat jadi harus dilaksanakan," katanya.

Namun menurutnya kompor yang sampai ke tangan masyarakat dipastikan dalam kondisi baik dan tidak ada yang rusak.

Kompor yang sudah tiba di Bengkulu kata dia sebagian sudah didistribusikan ke kabupaten dan kota namun pembagiannya menunggu sosialisasi dari pihak Pertamina.

"Pembagian kompor ke masyarakat akan dilaksanakan setelah sosialisasi tentang penggunaannya tuntas dilakukan oleh Pertamina," jelasnya.

Untuk membantu sosialisasi tersebut, pemerintah provinsi juga akan menunjuk satu orang per desa yang akan mensosialisasikan penggunaan kompor gas kepada masyarakat.

Selain kompor dan selang, tabung gas elpiji isi tiga kilogram juga sudah tiba di Bengkulu.

Untuk tahap awal baru didistribusikan sebanyak 150 ribu tabung elpiji dan akan dipenuhi bertahap sesuai kebutuhan masyarakat.

"Kalau untuk pengisian gas elpiji sudah siap satu stasiun di Betungan dan akan dibangun satu stasiun lagi di Kampung Melayu Kota Bengkulu," katanya.(*)

K-RNI/Y006