Banjir di Aceh Besar mulai surut, ratusan pengungsi kembali ke rumah
14 Juli 2021 18:10 WIB
Situasi permukiman warga yang terendam akibat luapan Sungai Kroeng Daroy di Desa Keutapang, Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Sabtu (10/7/2021). (ANTARA FOTO/Ampelsa/aww)
Banda Aceh (ANTARA) - Banjir luapan akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Besar sudah mulai surut, sehingga ratusan pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas.
“Kondisi terakhir air sudah sudah surut. Pengungsi di beberapa kecamatan sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Rabu.
Dia menjelaskan banjir melanda wilayah Aceh Besar sejak Jumat (9/7) lalu. Akibatnya merendam 486 unit rumah warga dalam lima kecamatan yang tersebar di 14 gampong atau desa.
“Hujan dengan intensitas tinggi sejak 9 Juli 2021 di Kabupaten Aceh Besar yang mengakibatkan terjadinya banjir, dengan ketinggian air bervariasi mulai 20 – 100 centimeter,” kata Ilyas.
Menurut Pusat Pengendalian Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA, banjir merendam rumah penduduk di Gampong Brayeun, Kecamatan Leupung dan Gampong Lamsujen, Pudeng dan Krueng Kala, Kecamatan Lhoong.
Selanjutnya Gampong Ajeun, Lamgeumok dan Lam Hasan, Lam Awee Kecamatan Peukan Bada, Gampong Lampasi Engking, Garot, Gue Gajah dan Pasie Beutong dan Cot Gue Kecamatan Darul Imarah serta Gampong Lhang, Kecamatan Darul Kalam.
Baca juga: Banjir masih meliputi sebagian wilayah Aceh Besar
Baca juga: 58 kepala keluarga mengungsi di Aceh Besar akibat banjir
Selain itu, kata dia, angin sekaligus hujan dengan intensitas tinggi juga mengakibatkan longsor di kawasan Gunung Paro Aceh Besar, atap gedung SMP Negeri 2 Darul Imarah rusak diterpa angin serta satu unit rumah warga rusak akibat tertimpa pohon tumbang di Krueng Kala, Lhoong.
“Total korban terdampak dalam bencana alam ini sebanyak 457 kepala keluarga (KK). Dan tidak ada laporan korban jiwa,” katanya.
Untuk pengungsi di Gampong Ajuen, Gampong Lampasi Engking, Gampong Garot, Gampong Gue Gajah sudah kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan tujuh jiwa dalam 2 KK di Gampong Lhang, Kecamatan Darul Kamal masih bertahan,” katanya lagi.
Menurut Ilyas, BPBA Aceh Besar telah melakukan penanggulangan bencana dengan sigap, mulai dari pendataan, menyiapkan titik pengungsian, evakuasi warga dengan perahu fiber, menyediakan logistik bersama Dinas Sosial Aceh Besar serta mengantisipasi debit air bertambah ketika kembali diguyur hujan deras.
“BPBD Aceh Besar juga meninjau dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan upaya penanganan pengerukan saluran pembuang dan normalisasi di beberapa titik lokasi bencana banjir seperti di Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada dan komplek Villa Buana, Kecamatan Darul Imarah,” katanya.
Baca juga: Empat kecamatan terendam banjir di Aceh Besar akibat hujan deras
Baca juga: Kerugian akibat bencana di Aceh pada Januari 2021 capai Rp11,6 miliar
“Kondisi terakhir air sudah sudah surut. Pengungsi di beberapa kecamatan sudah kembali ke rumah masing-masing,” kata Kepala Pelaksana BPBA Ilyas di Banda Aceh, Rabu.
Dia menjelaskan banjir melanda wilayah Aceh Besar sejak Jumat (9/7) lalu. Akibatnya merendam 486 unit rumah warga dalam lima kecamatan yang tersebar di 14 gampong atau desa.
“Hujan dengan intensitas tinggi sejak 9 Juli 2021 di Kabupaten Aceh Besar yang mengakibatkan terjadinya banjir, dengan ketinggian air bervariasi mulai 20 – 100 centimeter,” kata Ilyas.
Menurut Pusat Pengendalian Data dan Informasi (Pusdatin) BPBA, banjir merendam rumah penduduk di Gampong Brayeun, Kecamatan Leupung dan Gampong Lamsujen, Pudeng dan Krueng Kala, Kecamatan Lhoong.
Selanjutnya Gampong Ajeun, Lamgeumok dan Lam Hasan, Lam Awee Kecamatan Peukan Bada, Gampong Lampasi Engking, Garot, Gue Gajah dan Pasie Beutong dan Cot Gue Kecamatan Darul Imarah serta Gampong Lhang, Kecamatan Darul Kalam.
Baca juga: Banjir masih meliputi sebagian wilayah Aceh Besar
Baca juga: 58 kepala keluarga mengungsi di Aceh Besar akibat banjir
Selain itu, kata dia, angin sekaligus hujan dengan intensitas tinggi juga mengakibatkan longsor di kawasan Gunung Paro Aceh Besar, atap gedung SMP Negeri 2 Darul Imarah rusak diterpa angin serta satu unit rumah warga rusak akibat tertimpa pohon tumbang di Krueng Kala, Lhoong.
“Total korban terdampak dalam bencana alam ini sebanyak 457 kepala keluarga (KK). Dan tidak ada laporan korban jiwa,” katanya.
Untuk pengungsi di Gampong Ajuen, Gampong Lampasi Engking, Gampong Garot, Gampong Gue Gajah sudah kembali ke rumah masing-masing. Sedangkan tujuh jiwa dalam 2 KK di Gampong Lhang, Kecamatan Darul Kamal masih bertahan,” katanya lagi.
Menurut Ilyas, BPBA Aceh Besar telah melakukan penanggulangan bencana dengan sigap, mulai dari pendataan, menyiapkan titik pengungsian, evakuasi warga dengan perahu fiber, menyediakan logistik bersama Dinas Sosial Aceh Besar serta mengantisipasi debit air bertambah ketika kembali diguyur hujan deras.
“BPBD Aceh Besar juga meninjau dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan upaya penanganan pengerukan saluran pembuang dan normalisasi di beberapa titik lokasi bencana banjir seperti di Gampong Lam Awe, Kecamatan Peukan Bada dan komplek Villa Buana, Kecamatan Darul Imarah,” katanya.
Baca juga: Empat kecamatan terendam banjir di Aceh Besar akibat hujan deras
Baca juga: Kerugian akibat bencana di Aceh pada Januari 2021 capai Rp11,6 miliar
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021
Tags: