Tabanan (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Tabanan, Bali, menangkap lima pelaku pembakaran sepeda motor Sky Drive dan penganiayaan terhadap Ando Bedok (26) pada Sabtu (2/10).

"Dari hasil penyelidikan dan berdasar bukti-bukti yang ditemukan, kelimanya sudah kami tetapkan sebagai pelaku pembakaran dan penganiayaan," ujar Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tabanan, AKBP AA Rai Made Sudana, kepada wartawan, Senin.

Kelima tersangka masing-masing I Kadek Ruandi alias Cocon, I Ketut Balik Okayasa, I Nyoman Adiyasa alias Mang Adi, I Wayan Sudra dan I Gusti Ngurah Sudarta alias Ngurah Item .

"Untuk Ruandi dan Okayasa sebagai tersangka penganiayaan terhadap Ando Bedok sedangkan tiga tersangka lainnya dalam kasus perusakan dan pembakaran sepeda motor," kata dia.

Polisi juga mengamankan beberapa barang bukti seperti sebilah pedang, korek gas dan batu terkait kedua kejadian tersebut.

Dikatakan Kapolres kasus pengrusakan dan pembakaran sebuah motor yang terjadi Sabtu malam dipicu kesalahpahaman dan dugaan adanya kasus pencurian yang dilakukan korban.

Sebelum kejadian, Andi Bedok dan Ainul Yakin tiba di Pupuan, mencari solar namun semua kios sudah tutup sehingga kedua korban melanjutkan perjalanan ke Desa Pujungan.

Keduanya datang ke kios namun oleh pemilik kios dikatakan tidak memiliki solar. Tak berselang lama dua orang tidak dikenal langsung menyakan identitas kedua korban.

"Korban digiring ke Balai Banjar Pujungan dan ditanya banyak hal oleh warga," imbuh Kapolres. Tidak hanya mendapat tekanan psikis, kedua Korban juga sempat dianiaya dengan cara dipukul dan ditendang, karena diduga pencuri yang selama ini meresahkan warga Pupuan.

Akibat tindakan tersebut, kedua korban mengalami luka berupa memar di bibir dan kepalanya. Berunung datang petugas Polsek Pupuan yang langsung mengamankan kedua korban dari amuk massa.

Namun warga yang marah saat polisi hendak mengamankan motor dan kedua korban, salah seorang warga melempari mobil polisi dengan batu. Bahkan sepeda motor korban juga dibakar massa tanpa sebab yang jelas.

?Motif nya salah paham, warga menduga kedua korban pelaku pencurian,? jelas Sudana. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu curiga berlebihan dan bertindak main hakim sendiri.
(ANT/P003)