Tingkatkan inklusi keuangan, Kemenko Perekonomian gulirkan Seruni
13 Juli 2021 20:27 WIB
Tangkapan layar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenkeu Iskandar Simorangkir saat menjadi pembicara dalam diskusi daring di Jakarta, Senin (22/3/2021). ANTARA/Tangkapan layar Youtube DBS Indonesia/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menggulirkan program Strengthening Women Micro-entrepreneurs to Digital Security and Financial Inclusion (Seruni) dalam rangka meningkatkan inklusi keuangan bagi perempuan.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan peningkatan indeks inklusi keuangan di kalangan perempuan tak lepas dari program pemberdayaan dalam mendukung aksesnya ke layanan keuangan formal.
“Program ini menjangkau 500 pelaku usaha mikro perempuan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, Garut, Cirebon, Lampung Tengah, dan Lombok Tengah,” katanya di Jakarta, Selasa.
Program Seruni bertujuan untuk memberdayakan ekonomi sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan serta literasi keuangan dan digital bagi perempuan pemilik usaha mikro termasuk kelompok disabilitas di Indonesia.
Program yang merupakan hasil kolaborasi antara Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Kedutaan Besar Inggris, dan Mercy Corps Indonesia ini memiliki dua target yakni dari sisi akses keuangan dan pendapatan.
Dari sisi akses keuangan akan dilakukan pelatihan dan pendampingan bagi 500 peserta serta diadakan program literasi digital agar kesadaran mereka atas keamanan data pribadi meningkat.
Sementara dari sisi pendapatan akan dibangun kebiasaan menabung melalui target mingguan atau bulanan sekaligus membekali mereka dengan pelatihan manajemen bisnis profesional.
“Ini dilakukan agar pendapatan usahanya bisa dimanajemen dengan baik dan membuat usahanya berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujar Iskandar.
Ia berharap sinergi program Seruni dapat meningkatkan kesejahteraan para perempuan pemilik usaha mikro sejalan dengan berbagai upaya DNKI dalam pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 mendatang.
Baca juga: Kadin: Holding ultra mikro percepat inklusi keuangan
Baca juga: Airlangga : Tingkatkan inklusi keuangan nasional lewat kemitraan
Baca juga: Sinergi program akan dongkrak inklusi keuangan petani milenial dan UMK
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir menyatakan peningkatan indeks inklusi keuangan di kalangan perempuan tak lepas dari program pemberdayaan dalam mendukung aksesnya ke layanan keuangan formal.
“Program ini menjangkau 500 pelaku usaha mikro perempuan yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, Garut, Cirebon, Lampung Tengah, dan Lombok Tengah,” katanya di Jakarta, Selasa.
Program Seruni bertujuan untuk memberdayakan ekonomi sekaligus mendorong peningkatan kesejahteraan serta literasi keuangan dan digital bagi perempuan pemilik usaha mikro termasuk kelompok disabilitas di Indonesia.
Program yang merupakan hasil kolaborasi antara Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), Kedutaan Besar Inggris, dan Mercy Corps Indonesia ini memiliki dua target yakni dari sisi akses keuangan dan pendapatan.
Dari sisi akses keuangan akan dilakukan pelatihan dan pendampingan bagi 500 peserta serta diadakan program literasi digital agar kesadaran mereka atas keamanan data pribadi meningkat.
Sementara dari sisi pendapatan akan dibangun kebiasaan menabung melalui target mingguan atau bulanan sekaligus membekali mereka dengan pelatihan manajemen bisnis profesional.
“Ini dilakukan agar pendapatan usahanya bisa dimanajemen dengan baik dan membuat usahanya berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujar Iskandar.
Ia berharap sinergi program Seruni dapat meningkatkan kesejahteraan para perempuan pemilik usaha mikro sejalan dengan berbagai upaya DNKI dalam pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024 mendatang.
Baca juga: Kadin: Holding ultra mikro percepat inklusi keuangan
Baca juga: Airlangga : Tingkatkan inklusi keuangan nasional lewat kemitraan
Baca juga: Sinergi program akan dongkrak inklusi keuangan petani milenial dan UMK
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: