Kudus (ANTARA) - PT Nojorono Tobacco International sebagai salah satu produsen rokok ternama di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai merambah pasar Asia, salah satunya Singapura dengan mengekspor perdana ke negara tersebut.

"Produk rokok yang diekspor untuk pertama kali berupa sigaret kretek mesin mild (SKMM) dengan merek produk clas mild," kata Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International Stefanus JJ Batlhalim melalui rilis yang diterima di Kudus, Selasa.

Ia mengungkapkan ekspor perdana yang dimulai tanggal 13 Juli 2021 sebagai bentuk respons atas imbauan pemerintah agar produsen sigaret mulai menggiatkan ekspor.

Baca juga: Pelaku industri hasil tembakau butuh kepastian usaha di masa pandemi

Ekspor tersebut juga sebagai salah satu langkah PT NTI Kudus menyikapi situasi pandemi COVID-19, sekaligus upaya menjaga keberlangsungan produksi agar pekerja tetap mendapatkan pemasukan sehingga kesejahteraannya juga terjaga.

Tahun sebelumnya, perusahaan rokok tersebut juga tetap berupaya menjamin keberlangsungan lapangan kerja dan roda perekonomian dengan melahirkan produk baru. Sedangkan tahun ini melanjutkan strategi bisnis perusahaan dengan memperluas jangkauan pasar ekspor.

Kebijakan ekspor ditempuh dengan melihat besarnya potensi pangsa pasar konsumen di mancanegara serta sebagai salah satu upaya menyiasati kenaikan tarif cukai hasil tembakau tahun ini yang mencapai angka rata-rata 12,5 persen.

Baca juga: Pabrik rokok di Keresidenan Pati makin bertambah

Managing Director PT NTI Arief Goenadibrata menambahkan kenaikan tarif cukai berakibat pada kenaikan harga yang menekan daya beli masyarakat. Selanjutnya, perusahaan berinisiatif mengambil langkah strategis dengan memperluas jangkauan pasar hingga ke mancanegara yang dinilai memiliki potensi besar.

Apalagi, PT NTI selama ini cukup konsistensi dalam prosedur pemilihan dan penggunaan bahan baku terbaik di setiap produknya sehingga memberanikan diri melakukan ekspor. PT NTI juga akan mencoba perluasan pangsa pasar ke negara lain.