Ridwan Kamil kirim kue untuk tenaga kesehatan di 92 rumah sakit
13 Juli 2021 17:41 WIB
92 rumah sakit pemerintah di Jawa Barat, di antaranya RSUD Sagaranten dan RSUD Palabuhanratu Kab. Sukabumi mendapatkan kue penyemangat dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar)
Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengirim kue kepada para tenaga medis yang sedang bertugas di 92 rumah sakit di Jabar, baik rumah sakit di bawah kementerian, pemerintah kabupaten/kota, maupun TNI, sebagai bentuk atensi.
"Dalam suasana COVID-19 ini, atensi kepada mereka yang sedang bekerja, yang mungkin juga stres dalam pekerjaannya, In syaa Allah akan meringankan beban mentalnya. Sehingga salah satu idenya adalah memberi atensi yang sederhana dengan mengirimkan kue," kata Kang Emil, di Kota Bandung, Selasa.
Aksi Kang Emil tersebut merupakan bentuk dukungan pihaknya bagi para dokter maupun tenaga kesehatan yang saat ini sedang berjuang menangani dan merawat pasien COVID-19.
Baca juga: Mobilitas warga Jabar turun 10-20 persen saat PPKM Darurat
Menurut Kang Emil, kue dipilih sebagai bentuk atensi bagi para tenaga medis, karena dengan hanya melihat kue orang akan senang.
"Kenapa kue. Kenapa tidak jamu saja. Kan ada yang nanya. Kalau lihat kue biasanya kita senang ya kira-kira begitu," katanya.
Kang Emil mengaku, pemberian kue sebagai bentuk atensi bagi tenaga medis ini bukan yang kali pertama dilakukan, sebelumnya pernah dilakukan bagi para perawat.
"Harapannya dikirim ke seluruh Rumah Sakit di Jabar, tapi mungkin tidak bisa semua dan terbatas juga ya. Poinnya adalah memberikan dan ini bukan yang pertama, sebelumnya juga sudah dilakukan, perawat sudah menerima, saya lupa beberapa bulan lalu. Jadi ini yang kedua," katanya.
Kang Emil berharap, dengan pemberian atensi berupa kue bagi para tenaga medis ini bisa menaikkan health nakes, mereka bisa lebih bersemangat bekerja dan menunjukkan bahwa kita selalu hadir dalam atensi besar maupun kecil.
"Saya lihat juga seperti halnya anak-anak, kalau melihat ice cream, dan kue itu kan senang. Mudah-mudahan dengan dapat membantu mereka lebih bersemangat bekerja dan menunjukkan kita selalu hadir," katanya.
Baca juga: Garut optimalkan PPKM Darurat agar tidak diperpanjang
Tokoh nasional Erry Riyana Hardjapamekas mengatakan hampir setahun lebih pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia, kepala daerah tak luput dari banyak kritik, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun dia memuji ketahanan Ridwan Kamil yang terus berupaya mencari solusi berbasis data di tengah hujan kritik penanganan COVID-19, salah satu yang ia puji adalah pembagian obat dan vitamin gratis bagi pasien isoman.
Mantan Komisioner KPK ini menilai pengalihan ratusan miliar anggaran infrastruktur yang dipakai membeli obat dan suplemen sudah tepat karena mekanisme permohonan obat dan suplemen dibuat sesederhana mungkin agar tidak birokratis.
Oleh karena itu ia menilai upaya-upaya yang dilakukan Ridwan Kamil jauh dari target pencitraan dan ketidakseriusan menangani pandemi.
“Saya yakin bukan. Ini cara Kang Emil menyempurnakan sistem berbasis data satu pintu menghadapi pandemi. Ini adalah ikhtiar untuk terus menyempurnakan sistem, yang berasal dari kritik berbasis data dan fakta di lapangan," kata dia.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjajaran (Unpad) Yogi Suprayogi Sugandi mengatakan kebijakan pemberian obat dan suplemen gratis bagi pasien isoman yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat tepat.
Bahkan kebijakan ini dinilai inovatif karena kemudian diikuti oleh kebijakan yang sama oleh pemerintah pusat.
“Jadi kan ini inovasi kebijakan. Saya menyatakan bahwa ini sebuah inovasi dari Pak Ridwan Kamil dan memang ditiru oleh pusat,” katanya.
Baca juga: Wapres minta ulama dan pemda berembuk penyesuaian ibadah PPKM Darurat
Baca juga: Risma kunjungi Wyataguna, protes tak ada ASN bantu dapur umum
Baca juga: Pemprov Jabar pasok 1.000 tabung oksigen untuk pasien di Garut
"Dalam suasana COVID-19 ini, atensi kepada mereka yang sedang bekerja, yang mungkin juga stres dalam pekerjaannya, In syaa Allah akan meringankan beban mentalnya. Sehingga salah satu idenya adalah memberi atensi yang sederhana dengan mengirimkan kue," kata Kang Emil, di Kota Bandung, Selasa.
Aksi Kang Emil tersebut merupakan bentuk dukungan pihaknya bagi para dokter maupun tenaga kesehatan yang saat ini sedang berjuang menangani dan merawat pasien COVID-19.
Baca juga: Mobilitas warga Jabar turun 10-20 persen saat PPKM Darurat
Menurut Kang Emil, kue dipilih sebagai bentuk atensi bagi para tenaga medis, karena dengan hanya melihat kue orang akan senang.
"Kenapa kue. Kenapa tidak jamu saja. Kan ada yang nanya. Kalau lihat kue biasanya kita senang ya kira-kira begitu," katanya.
Kang Emil mengaku, pemberian kue sebagai bentuk atensi bagi tenaga medis ini bukan yang kali pertama dilakukan, sebelumnya pernah dilakukan bagi para perawat.
"Harapannya dikirim ke seluruh Rumah Sakit di Jabar, tapi mungkin tidak bisa semua dan terbatas juga ya. Poinnya adalah memberikan dan ini bukan yang pertama, sebelumnya juga sudah dilakukan, perawat sudah menerima, saya lupa beberapa bulan lalu. Jadi ini yang kedua," katanya.
Kang Emil berharap, dengan pemberian atensi berupa kue bagi para tenaga medis ini bisa menaikkan health nakes, mereka bisa lebih bersemangat bekerja dan menunjukkan bahwa kita selalu hadir dalam atensi besar maupun kecil.
"Saya lihat juga seperti halnya anak-anak, kalau melihat ice cream, dan kue itu kan senang. Mudah-mudahan dengan dapat membantu mereka lebih bersemangat bekerja dan menunjukkan kita selalu hadir," katanya.
Baca juga: Garut optimalkan PPKM Darurat agar tidak diperpanjang
Tokoh nasional Erry Riyana Hardjapamekas mengatakan hampir setahun lebih pandemi COVID-19 berlangsung di Indonesia, kepala daerah tak luput dari banyak kritik, termasuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Namun dia memuji ketahanan Ridwan Kamil yang terus berupaya mencari solusi berbasis data di tengah hujan kritik penanganan COVID-19, salah satu yang ia puji adalah pembagian obat dan vitamin gratis bagi pasien isoman.
Mantan Komisioner KPK ini menilai pengalihan ratusan miliar anggaran infrastruktur yang dipakai membeli obat dan suplemen sudah tepat karena mekanisme permohonan obat dan suplemen dibuat sesederhana mungkin agar tidak birokratis.
Oleh karena itu ia menilai upaya-upaya yang dilakukan Ridwan Kamil jauh dari target pencitraan dan ketidakseriusan menangani pandemi.
“Saya yakin bukan. Ini cara Kang Emil menyempurnakan sistem berbasis data satu pintu menghadapi pandemi. Ini adalah ikhtiar untuk terus menyempurnakan sistem, yang berasal dari kritik berbasis data dan fakta di lapangan," kata dia.
Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Padjajaran (Unpad) Yogi Suprayogi Sugandi mengatakan kebijakan pemberian obat dan suplemen gratis bagi pasien isoman yang dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat tepat.
Bahkan kebijakan ini dinilai inovatif karena kemudian diikuti oleh kebijakan yang sama oleh pemerintah pusat.
“Jadi kan ini inovasi kebijakan. Saya menyatakan bahwa ini sebuah inovasi dari Pak Ridwan Kamil dan memang ditiru oleh pusat,” katanya.
Baca juga: Wapres minta ulama dan pemda berembuk penyesuaian ibadah PPKM Darurat
Baca juga: Risma kunjungi Wyataguna, protes tak ada ASN bantu dapur umum
Baca juga: Pemprov Jabar pasok 1.000 tabung oksigen untuk pasien di Garut
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: