Tentara Korban Tabrakan KA Dimakamkan di Kudus
3 Oktober 2010 11:55 WIB
Sejumlah petugas membawa korban tabrakan KA Senja Utama dengan KA Argo Anggrek untuk di identifikasi di RSUD Dr Ashari, Pemalang, Jateng, Sabtu (2/10). (ANTARA/Oky Lukmansyah)
Kudus (ANTARA News) - Jenazah Pratu Heri Pramono (26) anggota TNI Yonif 320 Badak Putih Pandeglang, Banten, yang tewas dalam kecelakaan di Stasiun KA Petarukan, Kabupaten Pemalang, dimakamkan di Pemakaman Umum Sentul di Desa Dersalam, Minggu (3/10).
Pemakaman dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, diawali dengan pelepasan rombongan jenazah secara militer yang dipimpin oleh Kepala Staf Kodim 0722 Kudus Mayor (Inf) Ngatijo.
Kemudian rombongan pembawa jenazah bersama ratusan pelayat menuju makam yang berjarak 1 kilometer dari rumah duka.
Dalam sambutannya, Mayor (Inf) Ngatijo mengemukakan darma bakti yang ditempuh almarhum dapat dijadikan suri tauladan.
"Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT," ujarnya.
Ditemui usai pemakaman, calon istri almarhum Dwi Endah Ayu Ermawati enggan diwawancarai karena masih berkabung.
"Silakan wawancara dengan keluarga almarhum saja," ujarnya singkat.
Rencananya, kedua pasangan tersebut, yakni almarhum Heri Pramono dengan Dwi Endah Ayu Ermawati akan melangsungkan pernikahan pada bulan November 2010.
Sedangkan acara "seserahan" yang sedianya dilangsungkan Sabtu (2/10) sekitar pukul 15.00 WIB, terpaksa batal karena almarhum ikut menjadi korban tewas dalam kecelakaan antara KA Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama di Stasiun KA Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Keluarga korban baru menerima kabar meninggalnya almarhum sekitar pukul 15.00 WIB, dari kesatuannya.
"Keluarga sempat `shock` atas informasi tersebut, mengingat anggota keluarga sedang siap-siap mengantar korban melakukan acara `seserahan` di keluarga calon istrinya di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus," ujar paman almarhum, Slamet Riyanto.
Jenazah almarhum tiba di rumah duka di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Sabtu (2/10) malam sekitar pukul 23.40 WIB, diangkut dengan mobil ambulance PMI Pemalang dengan kawalan anggota TNI.
Korban yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Sudiyono dan Pujiati itu, katanya, merupakan anggota TNI Yonif 320 Badak Putih di Pandeglang, Banten, dengan pangkat terakhir prajurit satu (Pratu).
"Almarhum menjadi anggota TNI aktif sejak enam tahun yang lalu," ujarnya.
Kereta api kelas eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya, KA Argo Bromo Anggrek menabrak KA Senja Utama kelas bisnis jurusan Jakarta-Semarang di Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kejadian itu bermula ketika KA Senja Utama berhenti untuk memberikan kesempatan bagi KA Argo Bromo Anggrek melaju lebih dulu.
Namun, KA Argo Bromo Anggrek justru menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur dan menyebabkan sedikitnya 34 orang tewas serta sedikitnya 16 orang luka-luka. (*)
KR-AN/A035
Pemakaman dimulai sekitar pukul 10.00 WIB, diawali dengan pelepasan rombongan jenazah secara militer yang dipimpin oleh Kepala Staf Kodim 0722 Kudus Mayor (Inf) Ngatijo.
Kemudian rombongan pembawa jenazah bersama ratusan pelayat menuju makam yang berjarak 1 kilometer dari rumah duka.
Dalam sambutannya, Mayor (Inf) Ngatijo mengemukakan darma bakti yang ditempuh almarhum dapat dijadikan suri tauladan.
"Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT," ujarnya.
Ditemui usai pemakaman, calon istri almarhum Dwi Endah Ayu Ermawati enggan diwawancarai karena masih berkabung.
"Silakan wawancara dengan keluarga almarhum saja," ujarnya singkat.
Rencananya, kedua pasangan tersebut, yakni almarhum Heri Pramono dengan Dwi Endah Ayu Ermawati akan melangsungkan pernikahan pada bulan November 2010.
Sedangkan acara "seserahan" yang sedianya dilangsungkan Sabtu (2/10) sekitar pukul 15.00 WIB, terpaksa batal karena almarhum ikut menjadi korban tewas dalam kecelakaan antara KA Argo Bromo Anggrek dan KA Senja Utama di Stasiun KA Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Keluarga korban baru menerima kabar meninggalnya almarhum sekitar pukul 15.00 WIB, dari kesatuannya.
"Keluarga sempat `shock` atas informasi tersebut, mengingat anggota keluarga sedang siap-siap mengantar korban melakukan acara `seserahan` di keluarga calon istrinya di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus," ujar paman almarhum, Slamet Riyanto.
Jenazah almarhum tiba di rumah duka di Desa Dersalam, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Sabtu (2/10) malam sekitar pukul 23.40 WIB, diangkut dengan mobil ambulance PMI Pemalang dengan kawalan anggota TNI.
Korban yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Sudiyono dan Pujiati itu, katanya, merupakan anggota TNI Yonif 320 Badak Putih di Pandeglang, Banten, dengan pangkat terakhir prajurit satu (Pratu).
"Almarhum menjadi anggota TNI aktif sejak enam tahun yang lalu," ujarnya.
Kereta api kelas eksekutif jurusan Jakarta-Surabaya, KA Argo Bromo Anggrek menabrak KA Senja Utama kelas bisnis jurusan Jakarta-Semarang di Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10) sekitar pukul 03.00 WIB.
Kejadian itu bermula ketika KA Senja Utama berhenti untuk memberikan kesempatan bagi KA Argo Bromo Anggrek melaju lebih dulu.
Namun, KA Argo Bromo Anggrek justru menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur dan menyebabkan sedikitnya 34 orang tewas serta sedikitnya 16 orang luka-luka. (*)
KR-AN/A035
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010
Tags: