Yogyakarta (ANTARA) - Kota Yogyakarta mengawali pemberian vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 12-18 tahun yang pada pelaksanaan perdana diikuti 250 anak dan pelajar yang sebelumnya sudah mendaftar vaksinasi melalui aplikasi Jogja Smart Service.

“Vaksinasi untuk anak ini diikuti pelajar mulai dari kelas 6 SD, SMP dan SMA di Kota Yogyakarta. Antusiasmenya cukup bagus. Semuanya mendaftar melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS),” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Selasa.

Kegiatan vaksinasi bagi anak tersebut dipusatkan di halaman parkir GL Zoo. Di Kota Yogyakarta, jumlah anak atau pelajar warga Kota Yogyakarta berusia 12-18 tahun tercatat sebanyak 44.999 dan diharapkan seluruhnya memperolah akses vaksin.

Heroe menyebut, agar seluruh anak atau pelajar tersebut memiliki akses terhadap vaksin yang lebih baik, maka akan dibuat klaster khusus untuk vaksinasi bagi anak atau pelajar sehingga alokasi kebutuhan vaksin pun bisa selalu terpenuhi.

“Sekolah juga dapat ambil bagian untuk menyukseskan vaksinasi bagi anak dan pelajar. Pelajar yang memperoleh vaksin di Kota Yogyakarta pun dimungkinkan adalah pelajar luar kota yang bersekolah di Kota Yogyakarta,” katanya.

Vaksin yang digunakan untuk vaksinasi bagi anak adalah Sinovac dengan dosis yang sama seperti yang diberikan kepada orang dewasa dengan jeda waktu antar suntikan pertama dan kedua minimal 28 hari.

Sepanjang pandemi COVID-19 yang terjadi sejak Maret 2020 hingga saat ini di Kota Yogyakarta tercatat sudah ada sekitar 13.000 kasus terkonfirmasi positif, dan pasien usia anak dari usia nol hingga 19 tahun tercatat sekitar 1.900 kasus dengan satu kematian.

Salah satu pelajar yang mendapat vaksinasi COVID-19, Clemens Donovan mengaku tidak takut saat akan disuntik dan tidak merasa sakit saat disuntik.

“Tidak sakit sama sekali. Seperti digigit semut. Jadi teman-teman lain tidak perlu takut divaksin,” kata Clemens yang baru saja duduk di bangku kelas 7 SMP Pangudi Luhur tersebut.

Hal senada disampaikan Adfia (16 tahun) yang juga mengajak teman-teman pelajar lain untuk menjalani vaksinasi COVID-19 sehingga tubuh memiliki kekebalan yang lebih baik melawan viru.

“Saya diajak teman untuk mendaftar vaksinasi. Lewat JSS dan mendapat jadwal untuk hari ini,” katanya.

Ia menyebut tidak perlu takut divaksin. “Kalau mengalami demam setelah divaksin itu biasa karena dulu waktu kecil juga sering demam usai divaksin,” katanya.

Baca juga: P2G : Pemerintah perlu edukasi manfaat vaksinasi anak

Baca juga: Capaian vaksinasi anak 12-17 tahun di Kepri sudah 21,88 persen

Baca juga: Vaksinasi anak usia 12-17 tahun di Surabaya mulai 10 Juli 2021


#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua