Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah membayarkan insentif sebesar Rp2,9 triliun kepada 375 ribu tenaga kesehatan (nakes) pusat sejak Januari hingga 9 Juli 2021.

"Sehingga mengenai kabar nakes tidak dibayar itu hoax karena ini ada anggarannya dan telah dibayarkan," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Banggar DPR RI, di Jakarta, Senin.

Bahkan, menurut Sri Mulyani, program insentif nakes telah diperpanjang hingga akhir tahun ini, dari yang sebelumnya akan diselesaikan pada akhir Juni 2021.

Baca juga: Sri Mulyani perkirakan defisit APBN 2021 hanya Rp939,6 triliun

Ia juga mengungkapkan, santunan kematian juga telah dibayarkan sebesar Rp49,8 miliar kepada 166 nakes pusat.

"Tentu kita sangat sedih melihat jumlahnya dan ini menggambarkan risiko yang luar biasa," ucap dia.

Selain itu, akselerasi pembayaran insentif nakes daerah sebesar Rp8,15 triliun yang telah dialokasikan melalui earmarked dana alokasi umum (DAU)/dana bagi hasil (DBH) tahun 2021 juga akan dipercepat.

Baca juga: Sri Mulyani proyeksikan pendapatan negara 2021 capai Rp1.760,7 triliun

"Insentif nakes daerah sudah dibayarkan beberapa, namun pemerintah daerah akan membantu akselerasinya," kata dia.

Ia pun menjelaskan, seluruh dana tersebut berasal dari anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021 yang dialokasikan sebesar Rp699,43 triliun.

Dalam program tersebut, alokasi anggaran kesehatan ditingkatkan dari semula Rp172,8 triliun menjadi Rp193,9 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani perkirakan pembiayaan utang 2021 turun 18,6 persen

Baca juga: Ada varian Delta, Menkeu akan realokasi Rp31 triliun untuk COVID-19