RS lapangan COVID-19 dr Soepraoen di Kota Malang mulai dioperasikan
12 Juli 2021 16:27 WIB
Wali Kota Malang Sutiaji (berbaju hitam), pada saat meninjau kesiapan rumah sakit lapangan di area Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen, di Kota Kota Malang, Jawa Timur, Senin (12/7/2021). ANTARA/HO-Humas Pemkot Malang.
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Rumah sakit lapangan yang berada di area Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soepraoen, di Kota Malang, Jawa Timur, mulai dioperasikan untuk menangani pasien konfirmasi positif COVID-19 dengan gejala ringan.
Wali Kota Malang Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh jajaran TNI dalam upaya untuk menambah kapasitas rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
"Ini direspons cepat. Tidak dalam hitungan hari, tapi hitungan jam. Ini tugas TNI yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terima kasih telah membantu pemerintah dalam melayani pasien COVID-19," katanya.
Saat ini, di wilayah Kota Malang, tingkat keterisian atau bed occupancy ratio (BOR) pada rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 dalam kondisi penuh, seiring dengan peningkatan kasus konfirmasi positif terinfeksi virus corona.
Rumah sakit lapangan di RST dr Soepraoen tersebut diharapkan bisa menambah kapasitas rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 dan menurunkan angka BOR. Kapasitas rumah sakit lapangan tersebut, untuk saat ini mampu menampung 100 pasien.
"Mudah-mudahan ini bisa memecahkan permasalahan dan problematika ketersediaan fasilitas kesehatan di Malang Raya. Ini bukan untuk di Kota Malang saja," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kakesdam V/Brawijaya Kolonel CKM dr Djanuar Fitriadi menyatakan bahwa RS lapangan tersebut didirikan dalam upaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus konfirmasi COVID-19, khususnya di wilayah Malang Raya.
Rumah sakit lapangan tersebut, katanya, akan melibatkan total 172 personel yang terbagi dari 108 tenaga kesehatan dari Yonkes 2 Kostrad, tiga dokter umum dan satu dokter spesialis. Selain itu, juga melibatkan tenaga kesehatan dari RST dr Soepraoen.
"Rumah sakit lapangan yang dimiliki oleh Yonkes 2 Kostrad ini, mulai hari ini sudah siap untuk melaksanakan operasional. Nanti secara bertahap akan kami sempurnakan," ujarnya.
RS lapangan di RST dr Soepraoen, merupakan rumah sakit lapangan kedua di Kota Malang. Di kota tersebut sudah membuka Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard, dan rumah isolasi di Jalan Kawi. Kedua fasilitas kesehatan itu memiliki daya tampung kurang lebih hingga 400 tempat tidur.
Selain RS lapangan di area RST dr Soepraoen tersebut, Pemerintah Kota Malang juga terus berupaya menambah kapasitas penanganan pasien COVID-19. Dalam waktu dekat, rencananya akan dioperasikan rumah isolasi baru di rusunawa milik Universitas Brawijaya Malang.
Hingga saat ini, di Kota Malang tercatat secara keseluruhan ada 7.427 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, 6.328 orang dilaporkan telah sembuh, 687 dinyatakan meninggal dunia dan sisanya berada dalam perawatan.
Wali Kota Malang Sutiaji, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh jajaran TNI dalam upaya untuk menambah kapasitas rumah sakit rujukan penanganan COVID-19.
"Ini direspons cepat. Tidak dalam hitungan hari, tapi hitungan jam. Ini tugas TNI yang dibutuhkan oleh masyarakat. Terima kasih telah membantu pemerintah dalam melayani pasien COVID-19," katanya.
Saat ini, di wilayah Kota Malang, tingkat keterisian atau bed occupancy ratio (BOR) pada rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 dalam kondisi penuh, seiring dengan peningkatan kasus konfirmasi positif terinfeksi virus corona.
Rumah sakit lapangan di RST dr Soepraoen tersebut diharapkan bisa menambah kapasitas rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 dan menurunkan angka BOR. Kapasitas rumah sakit lapangan tersebut, untuk saat ini mampu menampung 100 pasien.
"Mudah-mudahan ini bisa memecahkan permasalahan dan problematika ketersediaan fasilitas kesehatan di Malang Raya. Ini bukan untuk di Kota Malang saja," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kakesdam V/Brawijaya Kolonel CKM dr Djanuar Fitriadi menyatakan bahwa RS lapangan tersebut didirikan dalam upaya untuk mengantisipasi lonjakan kasus konfirmasi COVID-19, khususnya di wilayah Malang Raya.
Rumah sakit lapangan tersebut, katanya, akan melibatkan total 172 personel yang terbagi dari 108 tenaga kesehatan dari Yonkes 2 Kostrad, tiga dokter umum dan satu dokter spesialis. Selain itu, juga melibatkan tenaga kesehatan dari RST dr Soepraoen.
"Rumah sakit lapangan yang dimiliki oleh Yonkes 2 Kostrad ini, mulai hari ini sudah siap untuk melaksanakan operasional. Nanti secara bertahap akan kami sempurnakan," ujarnya.
RS lapangan di RST dr Soepraoen, merupakan rumah sakit lapangan kedua di Kota Malang. Di kota tersebut sudah membuka Rumah Sakit Lapangan Idjen Boulevard, dan rumah isolasi di Jalan Kawi. Kedua fasilitas kesehatan itu memiliki daya tampung kurang lebih hingga 400 tempat tidur.
Selain RS lapangan di area RST dr Soepraoen tersebut, Pemerintah Kota Malang juga terus berupaya menambah kapasitas penanganan pasien COVID-19. Dalam waktu dekat, rencananya akan dioperasikan rumah isolasi baru di rusunawa milik Universitas Brawijaya Malang.
Hingga saat ini, di Kota Malang tercatat secara keseluruhan ada 7.427 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, 6.328 orang dilaporkan telah sembuh, 687 dinyatakan meninggal dunia dan sisanya berada dalam perawatan.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: