Beijing (ANTARA) - Perusahaan dari China dan Taiwan menyepakati pembelian 10 juta dosis vaksin untuk didisitribusikan ke wilayah kepulauan itu.
Fosun Pharma yang berbasis di Shanghai, China, menandatangani kesepakatan dengan sejumlah perusahaan Taiwan, seperti Foxconn dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), pada Minggu (11/7).
Jutaan dosis vaksin itu rencananya akan didonasikan ke Taiwan oleh Hon Hai Precision Industry Co, TSMC, dan Zuellig Pharma.
Jika setiap orang mendapat dua dosis, maka pasokan vaksin itu akan memenuhi kebutuhan lima juta jiwa penduduk atau sekitar 21 persen dari populasi Taiwan.
Baca juga: Taiwan perpanjang level III, pembatasan akan dilonggarkan
Fosun memiliki hak eksklusif untuk menjual vaksin BioNTech ke daratan China, Hong Kong, Taiwan, dan Makau.
"Kami senang vaksin yang dikembangkan bersama oleh Fosun Pharma dan BioNTech berperan penting dalam pencegahan dan pengendalian epidemi di Taiwan. Kami akan bekerja sama dengan mitra kami untuk menyediakan vaksin yang aman dan efektif ke Taiwan sejak dini, menjaga kesehatan masyarakat Taiwan, dan membantu memulihkan aktivitas masyarakat setempat," kata CEO Fosun Pharma seperti dikutip media setempat, Senin.
Sejauh ini Taiwan menggunakan beberapa jenis vaksin, terutama AstraZeneca dan Moderna.
Hingga Minggu, baru 60.720 warga atau 0,3 persen jumlah penduduk yang telah menerima dua dosis vaksin.
Baca juga: Jepang akan kirim tambahan 1,1 juta vaksin AstraZeneca ke Taiwan
Baca juga: Kasus COVID mereda, Taiwan ingin longgarkan pembatasan
Laporan dari China
Perusahaan Taiwan-China sepakati pembelian 10 juta vaksin
12 Juli 2021 11:50 WIB
Petugas menyuntikkan vaksin AstraZeneca kepada seorang lansia di New Taipei City, Taiwan, Juni 2021. (ANTARA/Reuters/Ann Wang)
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: