Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta menguat diawal perdagangan ketika dolar melemah di pasar regional terutama terhadap euro dan yen.

Rupiah ditransaksikan pada kisaran 8.920/8.930 per dolar AS, membaik 10 poin dibanding posisi penutupan Kamis pada 8.930/8.940 per dolar.

Equiety Chief PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan, mengatakan bahwa membaiknya rupiah merupakan bukti apresiasi pasar terhadap rupiah semakin baik dalam beberapa hari terakhir.

Bahkan, Irfan meramalkan rupiah akan mampu menembus 8.900 pada pekan depan dengan catatan tidak ada campur tangan Bank Indonesia yang menginginkan penguatan rupiah tidak menguat dengan cepat.

Meski sudah tinggal 20 poin lagi untuk berada pada 8.900 per dolar, menurut Irfan, rupiah pekan ini tidak akan menembus level itu karena aksi beli di pasar saham juga sedikit mengendur.

Penguatan rupiah pagi ini lebih karena ditopang menguatnya euro dan yen terhadap dolar AS di pasar regional.

Euro menguat menjadi 1,3634 dolar dari 1,3625 dolar. Greenback juga merosot terhadap mata uang Jepang menjadi 83,46 yen dari 83,72 yen.

Isu intervensi Federal Reserve untuk menopang ekonomi AS yang sedang sakit menimbulkan kegelisahan para pelaku pasar, katanya.

Ia mengatakan, apabila minat beli makin kuat rupiah bisa juga menembus angka 8.900 per dolar, namun kenaikan rupiah kemungkinan tertahan oleh upaya Bank Indonesia (BI) untuk menahan.

BI berada di pasar agar laju kenaikan rupiah tidak terlalu cepat, ucapnya.

(H-CS/S026)