70,4 juta vaksin gratis telah terdistribusi ke seluruh Indonesia
12 Juli 2021 11:05 WIB
Petugas kesehatan dari RST Wirasakti Kupang mengisi biodata warga yang mendaftar vaksinasi COVID-19 di RST Wirasakti Kota Kupang, NTT, Senin (12/7/2021). Sebagian warga mengaku terpaksa harus mengantre sejak pukul 04.00 WITA agar bisa dapat nomor antrean pendaftaran vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/aww/pri.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui PT Bio Farma (Persero) telah menyalurkan total 70,4 juta dosis vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi gratis ke seluruh daerah di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Jumlah tersebut terdiri atas Coronavac dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis, vaksin COVID-19 produksi Bio Farma sebanyak 59,2 juta dosis, dan vaksin AstraZeneca sebanyak 8,2 juta dosis, kata Bambang.
"Jumlah 70,4 juta dosis vaksin itu dalam bentuk 9,7 juta vial vaksin. Seluruhnya adalah untuk program vaksinasi pemerintah yang diberikan secara gratis," ujarnya.
Bambang mengatakan Bio Farma masih memiliki stok vaksin sekitar 22 juta dosis dan ada juga yang masih dalam proses produksi di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: JAS Airport Services tangani kedatangan 3 juta dosis vaksin dari AS
Baca juga: BEM Nusantara tolak komersialisasi vaksin COVID-19
Bambang menambahkan, hingga Ahad (11/7) sekitar 51,2 juta vaksin COVID-19 telah disuntikkan kepada masyarakat, dengan rincian 36,2 juta orang untuk dosis pertama dan 15 juta orang untuk dosis kedua.
“Per hari ini, masih ada sekitar 19,2 juta vaksin yang siap digunakan untuk masyarakat yang dikelola Kementerian Kesehatan, ditambah stok sekitar 22 juta dosis vaksin, sehingga total ketersediaan vaksin untuk COVID-19 saat ini sebanyak 41,2 juta dosis vaksin,” kata Bambang.
Menurut Bambang, pada Juli ini masih akan ada kedatangan vaksin COVID-19 baik melalui skema bilateral maupun multilateral.
“Rencana kedatangan tersebut akan menambah jumlah ketersediaan vaksin yang dapat mendukung target pemerintah dalam rangka percepatan vaksinasi 1 juta hingga 2 juta dosis per hari,” kata Bambang.
Baca juga: Vaksin gratis tetap jalan meski ada layanan vaksin berbayar
Baca juga: Sudirman Said: PMI adakan vaksinasi untuk percepat penanganan COVID-19
Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengemukakan bahwa pemerintah tetap konsisten melaksanakan vaksinasi secara gratis secara masif kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Vaksinasi Gotong Royong untuk individu tidak akan mengganggu pelaksanaan vaksinasi gratis bagi masyarakat," katanya.
Kehadiran program vaksinasi berbayar untuk individu, kata Siti Nadia, semata-mata hanya untuk memperluas dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Tanah Air.
Baca juga: Jubir: Kedatangan vaksin Moderna diharapkan semangati tenaga kesehatan
Baca juga: 40.000 dosis vaksin COVID-19 berbayar tersedia di enam kota
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Pernyataan itu disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 dari Bio Farma, Bambang Heriyanto, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Jumlah tersebut terdiri atas Coronavac dari Sinovac sebanyak 3 juta dosis, vaksin COVID-19 produksi Bio Farma sebanyak 59,2 juta dosis, dan vaksin AstraZeneca sebanyak 8,2 juta dosis, kata Bambang.
"Jumlah 70,4 juta dosis vaksin itu dalam bentuk 9,7 juta vial vaksin. Seluruhnya adalah untuk program vaksinasi pemerintah yang diberikan secara gratis," ujarnya.
Bambang mengatakan Bio Farma masih memiliki stok vaksin sekitar 22 juta dosis dan ada juga yang masih dalam proses produksi di Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: JAS Airport Services tangani kedatangan 3 juta dosis vaksin dari AS
Baca juga: BEM Nusantara tolak komersialisasi vaksin COVID-19
Bambang menambahkan, hingga Ahad (11/7) sekitar 51,2 juta vaksin COVID-19 telah disuntikkan kepada masyarakat, dengan rincian 36,2 juta orang untuk dosis pertama dan 15 juta orang untuk dosis kedua.
“Per hari ini, masih ada sekitar 19,2 juta vaksin yang siap digunakan untuk masyarakat yang dikelola Kementerian Kesehatan, ditambah stok sekitar 22 juta dosis vaksin, sehingga total ketersediaan vaksin untuk COVID-19 saat ini sebanyak 41,2 juta dosis vaksin,” kata Bambang.
Menurut Bambang, pada Juli ini masih akan ada kedatangan vaksin COVID-19 baik melalui skema bilateral maupun multilateral.
“Rencana kedatangan tersebut akan menambah jumlah ketersediaan vaksin yang dapat mendukung target pemerintah dalam rangka percepatan vaksinasi 1 juta hingga 2 juta dosis per hari,” kata Bambang.
Baca juga: Vaksin gratis tetap jalan meski ada layanan vaksin berbayar
Baca juga: Sudirman Said: PMI adakan vaksinasi untuk percepat penanganan COVID-19
Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengemukakan bahwa pemerintah tetap konsisten melaksanakan vaksinasi secara gratis secara masif kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Vaksinasi Gotong Royong untuk individu tidak akan mengganggu pelaksanaan vaksinasi gratis bagi masyarakat," katanya.
Kehadiran program vaksinasi berbayar untuk individu, kata Siti Nadia, semata-mata hanya untuk memperluas dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi di Tanah Air.
Baca juga: Jubir: Kedatangan vaksin Moderna diharapkan semangati tenaga kesehatan
Baca juga: 40.000 dosis vaksin COVID-19 berbayar tersedia di enam kota
#ingatpesanibu
#sudahdivaksintetap3m
#vaksinmelindungikitasemua
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021
Tags: