Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meterologi Pattimura Ambon memprakirakan tujuh wilayah di Provinsi Maluku masih berpotensi terjadi cuaca buruk dalam sepekan ke depan untuk periode 12-18 Juli 2021.

"Tujuh wilayah itu yakni Kabupaten Buru, Buru Selatan, Seram Bagian Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT) di Maluku Tengah, Kota Ambon, dan Kepulauan Aru, " kata Kepala BMKG Stasiun Meterologi Pattimura Ambon, Kamari, Senin, di Ambon.

Untuk itu, kata dia, warga diimbau mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat, petir dan angin kencang, yang berpotensi terjadi di tujuh wilayah tersebut.

Dikatakannya bahwa hasil analisis mengindikasikan angin timuran masih dominan di wilayah Maluku.

Selain itu, gelombang atmosfer Equatorial Law juga terpantau aktif di wilayah Maluku.

Kemudian juga ada fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), yang terpantau berada di fase tiga (Indian Ocean) yang mempunyai kontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Menurut Kamari pertumbuhan awan hujan Cumulonimbus menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat, petir dan angin kencang sesaat masih berpotensi terjadi.

Ia menjelaskan cuaca buruk berdampak pada penurunan jarak pandang secara tiba-tiba serta dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

Karena itu, masyarakat juga dihimbau untuk tetap waspada potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat dan sangat lebat yang dapat disertai kilat/petir, angin kencang selama musim hujan, demikian Kamari.

Baca juga: BMKG: Waspada cuaca ekstrem sepekan di wilayah Maluku

Baca juga: Waspadai gelombang tinggi empat meter di Laut Maluku, kata BMKG


Baca juga: Cuaca Maluku dipengaruhi sirkulasi tertutup di Papua Barat, kata BMKG