Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai masih tingginya kasus aktif COVID-19 di ibu kota membuat kesadaran warga untuk segera divaksin meningkat.

"Pertama, memang angka COVID-19 yang tinggi membuat orang semakin sadar bahwa harus melindungi diri," kata Anies saat meninjau gerai serbuan vaksin di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu.

Baca juga: Serbuan vaksin DKI sasar pengemudi ojek daring hingga pedagang

Selain itu, Anies mengatakan bahwa banyak keluarga dan tetangga sekitar yang sudah mendapatkan vaksin, sehingga menjadi contoh bagi sebagian warga agar bersedia divaksin.

Oleh karenanya, Anies pun memberikan apresiasi kepada warga yang segera mendatangi sentra-sentra vaksinasi untuk melindungi diri dari gejala berat yang ditimbulkan jika terpapar virus.

Ada pun program serbuan vaksinasi merupakan hasil kolaborasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta dan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi).

Baca juga: IKA Undip Jakarta selenggarakan vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat

Dalam tinjauannya, Gubernur Anies mengajak warga Jakarta untuk aktif berperan mendatangi sentra-sentra vaksinasi agar proses vaksinasi di Jakarta dapat berjalan cepat dan tepat.

Apalagi, Pemprov DKI Jakarta memiliki target sebanyak 8,8 juta orang dewasa di Jakarta harus sudah tervaksin pada akhir Agustus mendatang, sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Masyarakat pun dapat mendaftar divaksin lewat aplikasi JAKI, agar bisa memilih tempat dan waktu yang sesuai.

"Kita ingin agar lebih banyak masyarakat Jakarta yang lebih cepat melakukan vaksinasi. Saat ini sudah 5,4 juta yang mendapatkan vaksin dan kita harus ngebut, lebih cepat lebih baik," kata Anies.

Baca juga: Anies: 50 persen penduduk Jakarta harus divaksin COVID-19

Guna percepatan target vaksin, Pemprov DKI Jakarta juga melakukan serangkaian upaya jemput bola, salah satunya melalui mobil vaksin keliling yang dapat menjangkau perumahan warga.

"Bahkan kita jemput bola dengan mobil vaksin keliling dan mereka akan mengerjakan di tempat-tempat yang secara infrastruktur memungkinkan untuk mobil dan sasarannya kepada masyarakat yang mungkin tidak bisa menjangkau ke tempat-tempat vaksin massal," tambah Anies.