Berlin (ANTARA News) - Sebagian warganegara Jerman menyerukan dipanggangnya "peramal berkaki delapan", yang secara tepat memilih pemenang dalam enam pertandingan tim sepak bola nasional mereka di Piala Dunia FIFA di Afrika Selatan, termasuk kekalahan pahit Jerman dari Spanyol pada Rabu (7/7).

Paul, gurita yang berusia dua tahun di satu akuarium Jerman, berubah jadi pesohor kelas dunia karena kemampuannya "meramalkan" pemenang dalam semua pertandingan yang dilalui Jerman -- bahkan sejumlah kekalahan dari Serbia dan pendepakan oleh Spanyol di semifinal.

"Tak ada yang dapat mengalahkan kelezatan gurita panggang," kata Dolores Lusch, seorang penggemar tim Jerman yang bekerja di kios ikan di Berlin. "Potong-potong dia tipis-tipis dan panggang dia dengan dibaluri jus lemon, minyak zaitun dan bawang putih. Ehm, lezat!"

Orang Jerman, bukan orang-orang yang biasanya percaya takhayul, jadi percaya pada "kemungkinan kemampuan gaib" Paul. Negeri itu terkejut dan kecewa ketika ia memilih Spanyol akan menang setelah memilih Jerman atas Argentina, Inggris, Ghana dan Australia.

Jejaring dan surat kabar Jerman dipenuhi dengan saran mengenai apa yang akan dilakukan pada Paul -- kebanyakan melibatkan memasak dan memakan dia.

"Lemparkan dia ke penggorengan," tulis harian Berlin, Kurier, dalam perasaan populer yang dikumandangkan oleh Die Welt, Sueddeutsche Zeitung, Hamburger Abendblatt dan surat kabar lain.

Pilihan Paul telah jadi berita di seluruh Jerman dan di seluruh dunia. Jaringan berita Jerman telah menyiarkan tayangan langsung mengenai pilihan Paul.

Pada Jumat, Paul direncanakan memilih pemenang pertandingan Sabtu, Jerman-Uruguay, untuk memperebutkan tempat ketiga serta pemenang final Spanyol-Belanda pada Sabtu. Jaringan berita di Jerman, Spanyol dan Belanda berencana menyiarkan tayangan langsung.

Gurita tersebut, yang dipandang oleh sebagian orang sebagai makhluk paling cerdik di antara semua hewan tak bertulang belakang, memilih makanan dari dua kotak tembus pandang yang diturunkan ke tempat pemeliharaannya. Satu kota berisi bendera Jerman dan satu lagi bendera lawannya.

Kotak yang dibuka lebih dulu oleh Paul dianggap sebagai pilihannya.

Perhatian media mengenai pilihan Paul di Jerman dan luar negeri telah berkembang dan sebagian pengulas bahkan sangat heran apakah pilihan pemenangnya telah mulai mempengaruhi sebagian pelaku ramalan.

Kendati muncul rasa tak suka terhadap Paul, wanita jurubicara Sea Life Tanja Munzig mengatakan paul memiliki masa depan cerah di tempat tinggalnya di Oberhausen.

"Takkan ada kejadian buruk yang menimpa Paul," katanya. "Tak seorang pun ingin melukai dia."

Munzig menambahkan karir Paul mungkin jalan terus. "Kami telah menerima beberapa pertanyaan mengenai masa depannya," kata wanita jurubicara tersebut.(*)

Reuters/C003/M043