Cape Town (ANTARA News) - Pemain Argentina Carlos Tevez mengungkapkan bahwa penyebab kekalahan tim "Tango" dari Jerman adalah karena para pemain tidak bermain sebagai satu tim.

"Kami tidak bermain sebagai satu tim dan itu masalah terbesar kami," kata Tevez, seperti dikutip Guardian.

Jerman mendepak Argentina di babak perempat final Sabtu (3/7) dengan skor mencolok 4-0.

Berdasarkan statistik Argentina lebih menguasai bola dan lebih banyak melakukan tembakan ke gawang lawan, namun Argentina gagal menceploskan satu gol pun ke gawang yang dikawal Manuel Neuer.

Tevez mengakui Argentina kalah karena tidak belajar dari kesalahan tim Inggris saat disingkirkan tim "Panser" di perdelapan final dengan skor 4-1. Baik pemain tim "Tiga Singa" maupun pemain Argentina sama-sama tidak bisa membendung serangan balik pemain Jerman.

"Kami tahu Jerman akan bermain dalam serangan balik, seperti yang mereka lakukan melawan Inggris dan kesalahan kami karena tidak mampu menghentikan mereka. Itu fakta bahwa kami tidak bermain sebagai satu tim yang harus dibayar mahal. Tentu saja itu yang terjadi, apakah anda bodoh?," katanya.

Tevez juga mengatakan Jerman dan Belanda bisa menang meski tidak memiliki pemain hebat. Berbeda dengan Argentina yang diperkuat pemain sepak bola terbaik dunia 2009 Lionel Messi. Menurut Tevez kemenangan itu diperoleh karena ada kerjasama diantara para pemain.

"Kami memiliki beberapa pemain hebat dunia. Jerman dan Belanda tidak memiliki pemain hebat, tetapi mereka memenangi pertandingan mereka dan membuat itu sebagai satu tim," kata pemain Manchester City itu.

Empat tahun lalu Argentina gagal melaju ke babak semifinal karena kalah dari Jerman dalam adu penalti. Tevez menilai kekalahan di Piala Dunia tahun ini lebih menyakitkan dari kekalahan tahun 2006.

"Itu bukan kegagalan total bagi kami, sebab sampai Sabtu, kami merupakan salah satu favorit dan saya tidak berpikir hanya karena kami kehilangan pertandingan ini kami harus melupakan semua yang sudah terjadi," katanya.

"Kekalahan dari Jerman kali ini lebih menyakitkan dibanding empat tahun lalu sebab itu 4-0. Dulu melalui penalti, tetapi kalah 4-0 di perempat final sangat menyakitkan," kata pemain berusia 26 tahun itu.
(ENY/A024)