TNI akan bangun shelter untuk isolasi pasien COVID-19 tak bergejala
10 Juli 2021 18:32 WIB
Petugas BPBD Kota Yogyakarta menunjukkan ruangan shelter COVID-19 di Rusunawa Bener, Tegelrejo, Yogyakarta, Jumat (18/9/2020). Pemerintah Kota Yogyakarta membangun shelter untuk isolasi OTG atau terkonfimasi tanpa gejala COVID-19 dengan kapasitas 84 orang dan akan beroperasi pada 21 September 2020. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/pras.)
Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan TNI akan membangun shelter sebagai tempat isolasi pasien COVID-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan.
"Atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo, TNI akan turut membantu melakukan penanganan pasien COVID-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan," katanya dalam keterangan pers harian PPKM darurat, Sabtu.
Dedy mengungkapkan Koordinator PPKM Darurat Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengarahkan agar Asisten Operasi TNI untuk mengumpulkan data kasus positif. Data tersebut akan jadi dasar untuk mendirikan shelter atau tempat perawatan.
"Penentuan lokasi shelter akan dilakukan bersama Kementerian Kesehatan untuk menghindari tumpang tindih dengan upaya yang sudah dilakukan Puskesmas," imbuhnya.
Baca juga: Serbuan vaksinasi COVID-19 oleh TNI diapresiasi di Babel
Dedy menambahkan penanganan pasien COVID-19 oleh TNI itu akan didukung oleh tambahan dokter dan tenaga kesehatan yang sedang dalam masa pendidikan selain dokter dan tenaga kesehatan yang ada.
TNI, lanjutnya, juga diminta untuk mendistribusikan paket obat yang telah disediakan oleh Kementerian BUMN.
"Koordinator PPKM Darurat juga memberi arahan kepada TNI dan Polri untuk memetakan peluang penambahan tempat perawatan baik untuk isolasi mandiri maupun untuk perawatan intensif di seluruh Jawa Bali maupun luar Jawa-Bali," katanya.
Baca juga: Erick Thohir minta Bio Farma tingkatkan produksi vaksin Covid-19
Dedy berharap seluruh Komando Militer (Kodam) beserta jajarannya memberikan opsi penambahan rumah sakit dengan segera.
Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mendukung penyediaan barang-barang atau alat kesehatan yang diperlukan.
"Target pemerintah adalah ruang isolasi dan ruang perawatan intensif di seluruh Jawa dan Bali akan ditingkatkan 40 persen dari kapasitas sebelumnya," katanya.
"Atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo, TNI akan turut membantu melakukan penanganan pasien COVID-19 yang tidak bergejala atau bergejala ringan," katanya dalam keterangan pers harian PPKM darurat, Sabtu.
Dedy mengungkapkan Koordinator PPKM Darurat Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengarahkan agar Asisten Operasi TNI untuk mengumpulkan data kasus positif. Data tersebut akan jadi dasar untuk mendirikan shelter atau tempat perawatan.
"Penentuan lokasi shelter akan dilakukan bersama Kementerian Kesehatan untuk menghindari tumpang tindih dengan upaya yang sudah dilakukan Puskesmas," imbuhnya.
Baca juga: Serbuan vaksinasi COVID-19 oleh TNI diapresiasi di Babel
Dedy menambahkan penanganan pasien COVID-19 oleh TNI itu akan didukung oleh tambahan dokter dan tenaga kesehatan yang sedang dalam masa pendidikan selain dokter dan tenaga kesehatan yang ada.
TNI, lanjutnya, juga diminta untuk mendistribusikan paket obat yang telah disediakan oleh Kementerian BUMN.
"Koordinator PPKM Darurat juga memberi arahan kepada TNI dan Polri untuk memetakan peluang penambahan tempat perawatan baik untuk isolasi mandiri maupun untuk perawatan intensif di seluruh Jawa Bali maupun luar Jawa-Bali," katanya.
Baca juga: Erick Thohir minta Bio Farma tingkatkan produksi vaksin Covid-19
Dedy berharap seluruh Komando Militer (Kodam) beserta jajarannya memberikan opsi penambahan rumah sakit dengan segera.
Kementerian Kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mendukung penyediaan barang-barang atau alat kesehatan yang diperlukan.
"Target pemerintah adalah ruang isolasi dan ruang perawatan intensif di seluruh Jawa dan Bali akan ditingkatkan 40 persen dari kapasitas sebelumnya," katanya.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021
Tags: