Pretoria (ANTARA News) - Pelatih Paraguay Gerardo Martino banjir air mata setelah timnya mencapai perempat final Piala Dunia untuk pertamakali meskipun ia segera berusaha tetap meneguhkan diri.

Kemenangan melalui adu penalti atas Jepang setelah berakhir imbang 0-0 pada pertandingan babak 16 besar, Selasa, pada mulanya sangat luar biasa bagi pelatih asal Argentina itu, sebagaimana dikutip dari Reuters.

"Banyak ketakutan dan ketegangan selama pertandingan dan sulit untuk lolos dalam pertandingan seperti itu," katanya dalam temu pers.

"Setiap orang tahu bahwa tidak adil menentukannya melalui adu penalti. Kami tidak bermain terlalu bagus tetapi kami tampak tegas. Banyak hal melintas dalam pikiran Anda sehingga ada alasan untuk air mata."

Namun, seolah-olah menerangkan kembali otoritasnya dan menyiapkan target baru bagi para pemainnya di tengah emosi, Martino mengatakan pencapaian itu tidak berarti apa-apa dibanding saat-saat pribadi lainnya sekalipun itu adalah keberhasilan yang maha besar bagi negara kecil di Amerika Selatan tersebut.

"Kami mungkin tidak memberi pencapaian yang sangat dibutuhkan sekarang. Kami mungkin memberikan arti penting yang dibutuhkan setelah itu," katanya.

"Saya mengerti bahwa ini adalah keberhasilan tetapi ketika itu datang dari keberhasilan personal, itu akan turun ke hal-hal yang lebih penting. Kami tentu saja tahu kami berada di antara delapan tim terbaik di dunia tetapi untuk mengatakan ini adalah salah satu pencapaian tertinggi saya, saya tidak bisa mengatakan itu."
(F005/A024)