Praktisi IPB: Teknologi digunakan untuk memanusiakan manusia
8 Juli 2021 21:22 WIB
Guru Besar IPB University Kundang Boro Seminar saat menjadi pembicara dalam kajian Stadium Generale yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang digelar secara daring. (ANTARA/HO-IPB University)
Jakarta (ANTARA) - Praktisi dari IPB University Prof. Kundang Boro Seminar menyatakan bahwa pengadaan teknologi bukanlah sebagai penghambat lapangan pekerjaan, justru sebagai sarana memanusiakan manusia di berbagai bidang dalam kehidupannya.
"Teknologi dapat menyelamatkan manusia dari kelelahan, sehingga produktivitasnya meningkat," ujar Kundang Boro dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pernyataan yang disampaikan Guru Besar IPB University itu dalam kajian stadium generale yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang digelar secara daring.
Pada kegiatan yang mengangkat tema "Pertanian Presisi di Era Industri 4.0" itu, Kundang Boro menerangkan tentang prinsip yang harus dimiliki seseorang, yakni berpikir kritis dan kreatif, bekerja cerdas dan presisi, berakhlak mulia dan profesional.
Menurut dia, berkembangnya teknologi meniscayakan beragam kemudahan dalam pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pertanian sebagai sektor pemenuhan pangan masyarakat.
"Tantangan masa depan setelah Revolusi Industri 4.0 yaitu mewujudkan Society 7.0 (Rabbani Society). Ciri-cirinya, yaitu dikelilingi dan dilayani oleh agen-agen cerdas, memungkinkan untuk berpikir memutuskan dan bertindak dengan cerdas dan cepat," ujarnya.
Menurut sosok yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University ini, teknologi hanyalah sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Adanya teknologi akan datang dan pergi, namun berbeda dengan topik kebutuhan manusia yang akan selalu ada.
Dengan kemudahan yang diberikan teknologi, katanya, sudah sepatutnya manusia juga lebih dekat dengan Tuhan-nya, bukan sebaliknya.
"Semuanya dapat dioptimalisasi untuk beribadah kepada Allah. Sehingga yang dibutuhkan saat ini bukanlah bekerja keras sebagai buruh, namun bekerja cerdas sebagai manajer (Khalifah di bumi Allah)," katanya.
"Teknologi dapat menyelamatkan manusia dari kelelahan, sehingga produktivitasnya meningkat," ujar Kundang Boro dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Pernyataan yang disampaikan Guru Besar IPB University itu dalam kajian stadium generale yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Sumatera (Itera) yang digelar secara daring.
Pada kegiatan yang mengangkat tema "Pertanian Presisi di Era Industri 4.0" itu, Kundang Boro menerangkan tentang prinsip yang harus dimiliki seseorang, yakni berpikir kritis dan kreatif, bekerja cerdas dan presisi, berakhlak mulia dan profesional.
Menurut dia, berkembangnya teknologi meniscayakan beragam kemudahan dalam pekerjaan manusia, termasuk dalam bidang pertanian sebagai sektor pemenuhan pangan masyarakat.
"Tantangan masa depan setelah Revolusi Industri 4.0 yaitu mewujudkan Society 7.0 (Rabbani Society). Ciri-cirinya, yaitu dikelilingi dan dilayani oleh agen-agen cerdas, memungkinkan untuk berpikir memutuskan dan bertindak dengan cerdas dan cepat," ujarnya.
Menurut sosok yang pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University ini, teknologi hanyalah sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia. Adanya teknologi akan datang dan pergi, namun berbeda dengan topik kebutuhan manusia yang akan selalu ada.
Dengan kemudahan yang diberikan teknologi, katanya, sudah sepatutnya manusia juga lebih dekat dengan Tuhan-nya, bukan sebaliknya.
"Semuanya dapat dioptimalisasi untuk beribadah kepada Allah. Sehingga yang dibutuhkan saat ini bukanlah bekerja keras sebagai buruh, namun bekerja cerdas sebagai manajer (Khalifah di bumi Allah)," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021
Tags: