Tanjungpinang (ANTARA) - Juru Bicara Satgas COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Mochammad Bisri menyampaikan stok vaksin di daerah itu mulai menipis yaitu tersisa sekitar 10 ribu dosis.

Bisri memprediksi vaksin yang ada saat ini baik itu jenis Sinovac maupun AstraZeneca mampu bertahan selama satu hingga dua hari ke depan.

"Stok vaksin secara nasional juga menipis," kata Bisri di Tanjungpinang, Kamis.

Bisri mengaku sudah melaporkan kondisi ini kepada Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad untuk diteruskan ke Pemerintah Pusat.

"Sudah dilaporkan ke pusat, tinggal menunggu pemberitahuannya saja," ungkap Bisri.

Baca juga: Vaksin terbatas, vaksinasi di Batam terancam terhenti
Baca juga: Tertinggi selama pandemi, jumlah pasien COVID-19 Kepri tambah 9.098


Oleh karenanya, Bisri mengimbau agar masyarakat memanfaatkan program vaksinasi selagi vaksin masih tersedia. Terutama kaum lansia yang jadi prioritas penerima vaksinasi, diimbau segera vaksin dan tidak perlu khawatir terhadap efek yang ditimbulkan.

Menurutnya para lansia jadi prioritas vaksinasi karena rentan terpapar COVID-19. Orang yang sudah divaksin lebih aman dan terlindungi dari virus tersebut.

"Sebelum vaksinasi, dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dulu. Kalau memang ada lansia tak layak menerima vaksin, pasti tidak divaksin," ujar Bisri.

Lanjut Bisri menyampaikan capaian vaksinasi COVID-19 di Provinsi Kepri menjadi kedua yang terbaik di seluruh Indonesia setelah Bali, dengan 50,93 persen warga sasaran telah divaksin pada akhir Juni 2021.

Pemprov Kepri menargetkan 70 persen warga sasaran atau 1.402.331 orang menerima vaksin COVID-19 pada akhir Juli 2021.

"Pak Gubernur menargetkan pada perayaan HUT RI 17 Agustus 2021, Provinsi Kepri telah melaksanakan imunisasi kepada warga sesuai yang ditetapkan Pemerintah Pusat," demikian Bisri.

Baca juga: Kepri rancang penerapan PPKM Darurat
Baca juga: Satgas: jumlah pasien COVID-19 di Kepri bertambah 586 orang
Baca juga: Lima kabupaten di Kepri capai target 50 persen vaksinasi COVID-19