Kapolri mengajak warga NU percepat 'herd immunity'
7 Juli 2021 19:12 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto berbincang dengan Ketua Umum PBNU Said Aqial Siradj (tengah) dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat meninjau kegiatan vaksinasi massal di Yayasan Al Mahbubiyah Jakarta Selatan, Rabu (7/7/2021). ANTARA/HO-Divisi Humas Polri/aa. (Handout Divisi Humas Polri)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menggandeng warga Nahdlatul Ulama (NU) guna mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok atau 'herd immunity' lewat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara massal.
"Vaksinasi massal ini untuk mempercepat terciptanya 'herd immunity' atau kekebalan kelompok terhadap Virus Corona," kata Kapolri saat meninjau kegiatan vaksinasi massal TNI-Polri bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Yayasan Al Mahbubiyah, Jakarta Selatan, Rabu.
Sigit menjelaskan, TNI-Polri menggelar vaksinasi massal dalam rangka mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok. Sesuai target pemerintah, vaksinasi ditargetkan satu juta per hari. Target tersebut ditingkatkan menjadi dua juta dosis per hari pada Juli hingga Agustus. Hingga Oktober dan November dinaikkan lagi menjadi tiga juta dosis per hari.
Karena itu, kata Sigit, TNI Polri melaksanakan vaksinasi massal dengan menggandeng sejumlah pihak termasuk PBNU yang memiliki jaringan seluruh Indonesia.
Saat meninjau vaksinasi di Yayasan Al Mahbubiyah, Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan didampingi pula Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
"Yang kami hormati Ketum PBNU Pak Said Aqil terima kasih kami bersama Panglima lanjutkan rencana akselerasi percepatan vaksinasi dan alhamdulillah hari ini kami bisa laksanakan kerja sama dengan NU," ujar Kapolri, saat memberikan sambutan.
Mantan Kapolda Banten ini menyebutkan kerja sama dengan NU dalam akselerasi percepatan vaksinasi tidak sebatas di tingkat Jakarta saja, tetapi juga diteruskan ke seluruh daerah.
Baca juga: Panglima: Penanganan COVID-19 butuh kolaborasi
Sigit menyebutkan, dirinya telah menginstruksikan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk menggandeng warga NU di seluruh Indonesia untuk menggelar vaksinasi massal.
"Jadi kerja sama ini tidak hanya sebatas di pusat saja, tapi di seluruh wilayah Indonesia di mana NU berada. Kami sudah perintahkan seluruh jajaran kami untuk bisa bekerja sama," kata Sigit.
Sigit pun optimis dengan kerja sama NU se-Indonesia dapat merealisasikan target pemerintah menciptakan kekebalan kelompok dalam menangkal pandemi COVID-19.
"Sehingga akselerasi percepatan untuk mencapai target pemerintah di akhir Juli ini diharapkan bisa masuk, kalau awal Juli satu juta dosis, mungkin akhir Juli dan Agustus bisa dua juta dosis. Kemudian Oktober dan November bisa dilaksanakan tiga juta dosis per hari," kata Sigit.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi PBNU yang telah berperan aktif mendukung program vaksinasi massal dalam rangka mewujudkan kekebalan kelompok.
"Hari ini kami melaksanakan program pemerintah, yaitu vaksinasi nasional yang dilaksanakan secara serentak," kata Hadi.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj juga mengapresiasi upaya TNI dan Polri yang secara konsisten melakukan vaksinasi massal untuk warga Indonesia.
Said menyatakan siap mendukung TNI-Polri dalam mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok, sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Kerja kita lillahi ta'ala sebagai ormas keagamaan, kemasyarakatan tanpa pamrih, betul-betul pengabdian bagi bangsa dan negara. Terutama bekerja sama dengan pihak terkait, dalam rangka bertanggung jawab kepedulian bersama," ujar Said.
Sebelumnya, Kapolri dan Panglima TNI juga meninjau vaksinasi massal kerja sama dengan Koramil 01 Taman Sari di Kota Tua, Jakarta Barat.
Vaksinasi massal di Kota Tua menargetkan 2.000 warga tervaksinasi dalam satu hari. Vaksinasi massal digelar dari tanggal 5-9 Juli 2021.
Baca juga: Vaksinasi TNI-Polri bersama Rabithah Alawiyah target 4.500 dosis
Baca juga: TNI/Polri bersama instansi terkait gelar serbuan vaksinasi di Papua
"Vaksinasi massal ini untuk mempercepat terciptanya 'herd immunity' atau kekebalan kelompok terhadap Virus Corona," kata Kapolri saat meninjau kegiatan vaksinasi massal TNI-Polri bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Yayasan Al Mahbubiyah, Jakarta Selatan, Rabu.
Sigit menjelaskan, TNI-Polri menggelar vaksinasi massal dalam rangka mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok. Sesuai target pemerintah, vaksinasi ditargetkan satu juta per hari. Target tersebut ditingkatkan menjadi dua juta dosis per hari pada Juli hingga Agustus. Hingga Oktober dan November dinaikkan lagi menjadi tiga juta dosis per hari.
Karena itu, kata Sigit, TNI Polri melaksanakan vaksinasi massal dengan menggandeng sejumlah pihak termasuk PBNU yang memiliki jaringan seluruh Indonesia.
Saat meninjau vaksinasi di Yayasan Al Mahbubiyah, Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan didampingi pula Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.
"Yang kami hormati Ketum PBNU Pak Said Aqil terima kasih kami bersama Panglima lanjutkan rencana akselerasi percepatan vaksinasi dan alhamdulillah hari ini kami bisa laksanakan kerja sama dengan NU," ujar Kapolri, saat memberikan sambutan.
Mantan Kapolda Banten ini menyebutkan kerja sama dengan NU dalam akselerasi percepatan vaksinasi tidak sebatas di tingkat Jakarta saja, tetapi juga diteruskan ke seluruh daerah.
Baca juga: Panglima: Penanganan COVID-19 butuh kolaborasi
Sigit menyebutkan, dirinya telah menginstruksikan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk menggandeng warga NU di seluruh Indonesia untuk menggelar vaksinasi massal.
"Jadi kerja sama ini tidak hanya sebatas di pusat saja, tapi di seluruh wilayah Indonesia di mana NU berada. Kami sudah perintahkan seluruh jajaran kami untuk bisa bekerja sama," kata Sigit.
Sigit pun optimis dengan kerja sama NU se-Indonesia dapat merealisasikan target pemerintah menciptakan kekebalan kelompok dalam menangkal pandemi COVID-19.
"Sehingga akselerasi percepatan untuk mencapai target pemerintah di akhir Juli ini diharapkan bisa masuk, kalau awal Juli satu juta dosis, mungkin akhir Juli dan Agustus bisa dua juta dosis. Kemudian Oktober dan November bisa dilaksanakan tiga juta dosis per hari," kata Sigit.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi PBNU yang telah berperan aktif mendukung program vaksinasi massal dalam rangka mewujudkan kekebalan kelompok.
"Hari ini kami melaksanakan program pemerintah, yaitu vaksinasi nasional yang dilaksanakan secara serentak," kata Hadi.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj juga mengapresiasi upaya TNI dan Polri yang secara konsisten melakukan vaksinasi massal untuk warga Indonesia.
Said menyatakan siap mendukung TNI-Polri dalam mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok, sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Kerja kita lillahi ta'ala sebagai ormas keagamaan, kemasyarakatan tanpa pamrih, betul-betul pengabdian bagi bangsa dan negara. Terutama bekerja sama dengan pihak terkait, dalam rangka bertanggung jawab kepedulian bersama," ujar Said.
Sebelumnya, Kapolri dan Panglima TNI juga meninjau vaksinasi massal kerja sama dengan Koramil 01 Taman Sari di Kota Tua, Jakarta Barat.
Vaksinasi massal di Kota Tua menargetkan 2.000 warga tervaksinasi dalam satu hari. Vaksinasi massal digelar dari tanggal 5-9 Juli 2021.
Baca juga: Vaksinasi TNI-Polri bersama Rabithah Alawiyah target 4.500 dosis
Baca juga: TNI/Polri bersama instansi terkait gelar serbuan vaksinasi di Papua
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021
Tags: