Jakarta (ANTARA) - China diperkirakan akan kembali mencatatkan rekor pengiriman atlet terbanyak dalam ajang Olimpiade dengan mengirimkan lebih dari 400 atlet untuk mengikuti pesta olahraga empat tahunan tersebut di Tokyo.

Media pemerintah China pada Selasa melaporkan bahwa jumlah tersebut lebih banyak dari Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.

China hingga kini telah mengamankan 318 slot pada 224 nomor pertandingan di 30 cabang olahraga, demikian dilaporkan Kantor berita Xinhua.

Baca juga: China bawa pesenam berpengalaman ke Olimpiade Tokyo
Baca juga: Australia kirim 472 atlet untuk Olimpiade Tokyo


Di Olimpiade 2016 Rio, Negeri Tirai Bambu itu juga mencatat sejarah dengan mengirimkan 416 atlet yang berkompetisi di 26 cabang olahraga. Jumlah tersebut menjadi yang terbanyak dari negara-negara lain peserta Olimpiade.

China membidik medali emas dalam beberapa cabang olahraga Olimpiade di Tokyo, antara lain loncat indah, tenis meja, angkat besi, bulu tangkis, taekwondo, dayung, berlayar, renang, dan voli putri.

Meski mencatat rekor pengiriman atlet terbanyak ke Olimpiade Tokyo, namun China mendapati tim bola basket putra mereka justru gagal lolos ke pesta olahraga terakbar itu— untuk pertama kalinya dalam 37 tahun terakhir.

Panitia penyelenggara Tokyo 2020 telah melarang penonton luar negeri menghadiri Olimpiade. Namun mereka sepakat untuk membatasi jumlah penonton untuk setiap arena pertandingan hingga 10.000 orang atau hanya 50 persen dari kapasitas stadion, demikian Reuters.

Baca juga: Coco Gauff-Tommy Paul pimpin tim tenis AS ke Olimpiade Tokyo
Baca juga: Jonatan yakini pemusatan latihan di Kumamoto berdampak positif