Zurich (ANTARA News) - Para algojo tendangan penalti kini harus hati-hati, karena gerak tipu yang sering diandalkan untuk mengelabui penjaga gawang telah dinilai sebagai pelanggaran oleh International Football Association Board (IFAB) dan bahkan akan diterapkan di Piala Dunia Afrika Selatan 2010.

Akan tetapi asosiasi yang bertugas menentukan peraturan dalam sepak bola itu menekankan hanya gerak tipu yang dilakukan saat akan menendang bola yang akan dikategorikan sebagai pelanggaran dan diganjari dengan kartu kuning, sebagaimana dikutip dari laman BBC.

"Melakukan gerak tipu di tengah ancang-ancang saat berlari untuk melakukan tendangan pinalti agar (penjaga gawang) lawan terkecoh memang diperbolehkan," kata Jerome Valcke, sekretaris jendral FIFA.

"Tetapi melakukan gerak tipu saat akan menendang bola, ketika selesai mengambil ancang-ancang, kini dinilai sebagai pelanggaran," tegas Valcke kemudian.

Jika pemain melakukan gerak tipu diakhir ancang-ancang, saat akan menendang bola ia harus melakukan tendangan ulang.

Di Piala Dunia mendatang IFAB juga memberi kuasa lebih besar kepada wasit keempat, sama seperti tiga wasit lainnya.

Wasit keempat sebelumnya cuma bertugas mengawasi pergantian pemain, mengawasi tindakan pemain, pelatih, dan staf di luar bangku cadangan, serta mengawasi pertandingan, kini akan diperbolehkan untuk mengatur kejadian yang berlangsung di lapangan.

"Membantu wasit utama mengontrol pertandingan," demikian istilah IFAB. "Sekarang ia sama pentingnya dengan wasit lain di lapangan," pungkas Valcke.
(Ber/A024)