Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan soal larangan sponsor industri rokok dalam berbagai kegiatan, termasuk pertandingan olahraga.

“Kami sejalan dengan peraturan Menteri Kesehatan tentang larangan sponsor rokok dan ini kami dukung. Pasalnya, kami tahu bahwa tidak ada prestasi yang bisa dihasilkan dari anak yang tidak sehat," ucap Zainudin saat menjadi narasumber dalam acara Jambore Pioner Muda dengan tema '”Kita Keren Tanpa Rokok” di Jakarta, Selasa.

Zainudin mengakui bahwa rokok dulu tidak terpisahkan dari berbagai pertandingan olahraga. Namun saat ini, menurutnya, sudah mulai terkontrol bahkan hampir tidak ada lagi sponsor rokok dalam kegiatan-kegiatan olahraga profesional.

Kondisi tersebut menunjukkan kesadaran masyarakat yang meningkat bahwa rokok bukanlah satu-satunya industri yang bisa memberikan dukungan, dan produk lain pun bisa menjadi sponsor.

Baca juga: Menpora pastikan pelatnas tetap berjalan selama PPKM Darurat
Baca juga: Cara efektif berhenti merokok


“Namun demikian, kalau yang sudah agak jauh dari pantauan kami, terutama kegiatan-kegiatan di tingkat kecamatan dan sebagainya, memang masih agak susah. Dan itu, tugas pemerintah daerah yang harus bisa mengingatkan hal ini," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa talenta-talenta muda harus dalam kondisi fisik yang sehat apabila ingin berprestasi. Pasalnya, jika mereka sudah terkontaminasi dengan tembakau, itu dapat mengganggu kesehatan para atlet.

"Hampir rata-rata, terutama mereka yang masih aktif sebagai atlet, tidak ada yang merokok karena mereka sadar bahwa begitu mereka merokok pasti akan mengganggu pernapasannya. Dan alhamdulillah sudah ada komitmen dari para pelatih, atlet dan ofisial untuk menghindarkan rokok," katanya.

"Dalam Grand Design Olahraga Nasional, tingkat kebugaran adalah hal yang sangat penting karena salah satu yang membuat kita susah berprestasi adalah sulitnya mendapatkan talenta-talenta yang bugar dan sehat. Bayangkan saja masih anak-anak mereka sudah mulai merokok. Hal-hal seperti ini yang harus cegah," pungkasnya.

Baca juga: Olimpiade kian dekat, KOI peringatkan cabang olahraga soal prokes
Baca juga: Presiden Jokowi diharapkan hadir di pelepasan atlet ke Olimpiade Tokyo