Pemerintah minta warga patuhi aturan PPKM
6 Juli 2021 19:19 WIB
Ilustrasi - Petugas medis menyuntikkan vaksin COVID-19 pada calon penumpang kereta jarak jauh di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/7/2021).elengkapi persyaratan calon pelanggan kereta api jarak jauh di masa PPKM darurat. ANTARA FOTO/Maulana Surya/foc.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah meminta masyarakat untuk mematuhi peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyusul kasus aktif Covid-19 di Tanah Air yang saat ini tercatat setara dengan kapasitas kawasan Kompleks Monumen Nasional (Monas) dan hampir menyamai jumlah penduduk Kota Yogyakarta.
"Kita tidak sedang dalam situasi normal. Hari ini 31 ribu lebih saudara kita baru saja terkonfirmasi positif Covid-19 dan 728 orang meninggal dunia dalam satu hari. Kasus aktif yang kita tangani mencapai lebih dari 324 ribu. Begitu banyaknya jumlah pasien Covid-19 saat ini. Ini bisa memenuhi kapasitas kawasan Monas dan sudah mendekati jumlah penduduk Kota Jogja," kata Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam konferensi pers virtual, Selasa.
Kasus penularan Covid-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor pada Selasa ini dengan penambahan sebesar 31.189 orang. Jumlah penderita infeksi virus corona yang meninggal dunia bertambah 728 orang. Dengan demikian, secara akumulatif jumlahnya mencapai 2.345.018 kasus hingga Selasa, pukul 12.00 WIB.
Ada pun jumlah kasus aktif yang mencakup penderita Covid-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri, tercatat bertambah 14.598 menjadi total 324.597 kasus aktif.
"Kondisi ini harus kita hentikan bersama-sama. Patuhi peraturan PPKM. Tinggal di rumah dan apabila harus keluar, pastikan ikut program vaksinasi Covid-19," katanya.
Jodi menuturkan, hingga Senin (5/7), lebih dari 46,5 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 32,4 juta orang yang telah menerima vaksin dosis pertama dan sekitar 14,1 juta orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua.
Ia pun meminta masyarakat yang belum divaksinasi untuk segera mendaftarkan diri.
"PPKM Darurat harus berhasil karena ini adalah tindakan kemanusiaan, menyangkut penyelamatan nyawa orang, nyawa kita, keluarga dan lingkungan kita. Kita bangsa yang tangguh, merdeka dengan keringat dan perjuangan bersama, maka yakin kita bisa lewati situasi ini bersama-sama," tutup Jodi.
Baca juga: Presiden Jokowi minta mobilitas masyarakat benar-benar turun 50 persen
Baca juga: Wapres: Eskalasi kasus COVID-19 berdampak pada pemulihan ekonomi
Baca juga: Pemerintah dan masyarakat diharapkan bersinergi atasi pandemi COVID-19
"Kita tidak sedang dalam situasi normal. Hari ini 31 ribu lebih saudara kita baru saja terkonfirmasi positif Covid-19 dan 728 orang meninggal dunia dalam satu hari. Kasus aktif yang kita tangani mencapai lebih dari 324 ribu. Begitu banyaknya jumlah pasien Covid-19 saat ini. Ini bisa memenuhi kapasitas kawasan Monas dan sudah mendekati jumlah penduduk Kota Jogja," kata Juru Bicara Menko Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi dalam konferensi pers virtual, Selasa.
Kasus penularan Covid-19 di Indonesia kembali mencatatkan rekor pada Selasa ini dengan penambahan sebesar 31.189 orang. Jumlah penderita infeksi virus corona yang meninggal dunia bertambah 728 orang. Dengan demikian, secara akumulatif jumlahnya mencapai 2.345.018 kasus hingga Selasa, pukul 12.00 WIB.
Ada pun jumlah kasus aktif yang mencakup penderita Covid-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri, tercatat bertambah 14.598 menjadi total 324.597 kasus aktif.
"Kondisi ini harus kita hentikan bersama-sama. Patuhi peraturan PPKM. Tinggal di rumah dan apabila harus keluar, pastikan ikut program vaksinasi Covid-19," katanya.
Jodi menuturkan, hingga Senin (5/7), lebih dari 46,5 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 32,4 juta orang yang telah menerima vaksin dosis pertama dan sekitar 14,1 juta orang yang mendapatkan vaksin dosis kedua.
Ia pun meminta masyarakat yang belum divaksinasi untuk segera mendaftarkan diri.
"PPKM Darurat harus berhasil karena ini adalah tindakan kemanusiaan, menyangkut penyelamatan nyawa orang, nyawa kita, keluarga dan lingkungan kita. Kita bangsa yang tangguh, merdeka dengan keringat dan perjuangan bersama, maka yakin kita bisa lewati situasi ini bersama-sama," tutup Jodi.
Baca juga: Presiden Jokowi minta mobilitas masyarakat benar-benar turun 50 persen
Baca juga: Wapres: Eskalasi kasus COVID-19 berdampak pada pemulihan ekonomi
Baca juga: Pemerintah dan masyarakat diharapkan bersinergi atasi pandemi COVID-19
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: