Lelang SUN serap Rp34 triliun
6 Juli 2021 18:04 WIB
Ilustrasi - Seorang karyawan BNI mengamati harga Surat Utang Negara (SUN) di BNI Treasury, Jakarta, Selasa (8/6). Pemerintah menambah jumlah utang melalui lelang empat seri Surat Utang Negara (SUN)sebesar Rp6,35 trilliun dengan total penawaran Rp17,11 trilliun. FOTO ANTARA/Prasetyo Utomo/Koz.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp34 triliun dari lelang tujuh seri surat utang negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp83,4 triliun.
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan realisasi lelang ini memenuhi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp33 triliun.
Untuk seri SPN12211007, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,000 persen.
Jumlah penawaran masuk untuk seri dengan tenor tiga bulan ini mencapai Rp3,5 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,00 persen dan imbal hasil tertinggi 3,2 persen.
Untuk seri SPN12220707, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,7 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,34904 persen.
Jumlah penawaran masuk untuk seri dengan tenor satu tahun ini mencapai Rp3,25 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,2 persen dan imbal hasil tertinggi 3,43 persen.
Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp11,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,44603 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor enam tahun ini mencapai Rp22,68 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,33 persen dan imbal hasil tertinggi 5,85 persen.
Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp12 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,5829 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor 11 tahun ini mencapai Rp33,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,5 persen dan imbal hasil tertinggi 6,95 persen.
Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,40883 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor 15 tahun ini mencapai Rp2,88 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,36 persen dan imbal hasil tertinggi 6,57 persen.
Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,28986 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor 21 tahun ini mencapai Rp15,13 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,2 persen dan imbal hasil tertinggi 7,45 persen.
Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,92826 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor 30 tahun ini mencapai Rp1,91 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,9 persen dan imbal hasil tertinggi 7,12 persen.
Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Juli 2021 mencapai Rp398,24 triliun.
Baca juga: Kemenkeu: Penawaran masuk lelang SUN cukup solid, meski pasar volatile
Baca juga: Lelang tujuh seri SUN serap Rp30 triliun
Keterangan pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan realisasi lelang ini memenuhi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp33 triliun.
Untuk seri SPN12211007, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,000 persen.
Jumlah penawaran masuk untuk seri dengan tenor tiga bulan ini mencapai Rp3,5 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,00 persen dan imbal hasil tertinggi 3,2 persen.
Untuk seri SPN12220707, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,7 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,34904 persen.
Jumlah penawaran masuk untuk seri dengan tenor satu tahun ini mencapai Rp3,25 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,2 persen dan imbal hasil tertinggi 3,43 persen.
Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp11,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,44603 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor enam tahun ini mencapai Rp22,68 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,33 persen dan imbal hasil tertinggi 5,85 persen.
Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp12 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,5829 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor 11 tahun ini mencapai Rp33,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,5 persen dan imbal hasil tertinggi 6,95 persen.
Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,40883 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor 15 tahun ini mencapai Rp2,88 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,36 persen dan imbal hasil tertinggi 6,57 persen.
Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,28986 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor 21 tahun ini mencapai Rp15,13 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,2 persen dan imbal hasil tertinggi 7,45 persen.
Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,92826 persen.
Jumlah penawaran untuk seri dengan tenor 30 tahun ini mencapai Rp1,91 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,9 persen dan imbal hasil tertinggi 7,12 persen.
Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Juli 2021 mencapai Rp398,24 triliun.
Baca juga: Kemenkeu: Penawaran masuk lelang SUN cukup solid, meski pasar volatile
Baca juga: Lelang tujuh seri SUN serap Rp30 triliun
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021
Tags: