Jakarta (ANTARA) - IPB University meluncurkan kurasi Keanekaragaman Hayati Laut (KHL) berbentuk project based learning, dan mata kuliah berbasis hasil kurasi tersebut.

"Perubahan global harus direspon dengan sebaik-baiknya, termasuk perubahan kurikulum dan proses pembelajaran. Kompleksitas pekerjaan di masa depan akan sangat berbeda dengan saat ini. IPB University bertekad meningkatkan kemampuan literasi baru, di antaranya communication, creativity, complex problem solving, dan cooperation. Sarana ini dapat merespon perubahan yang terjadi mengikuti tuntutan zaman," kata Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan IPB University Drajat Martianto dalam keterangannya, Jakarta, Selasa.

Menurut Drajat, dengan kondisi pandemi, keahlian dalam memvisualisasikan data menjadi penting.

Sementara itu, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University Fredinan Yulianda menuturkan proyek itu dirancang sejak 2020.

Menurut dia, salah satu permasalahan perikanan dan kelautan adalah penyediaan data. Basis data (database) menjadi dasar pengetahuan yang penting bagi seluruh pemerhati kelautan dan perikanan, khususnya terkait dengan biota laut. Sementara, peneliti maupun akademisi mempunyai database keanekaragaman hayati laut, namun masih terpencar.

"Mata kuliah ini dapat menjadi terobosan awal bagi ilmu kelautan. Konsep ini sangat relevan dengan merdeka belajar dan kampus merdeka. Harapannya data-data menjadi utuh sebagai sumber informasi keanekaragaman laut Indonesia," tutur dosen IPB University dari Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan itu.

Baca juga: Menteri: Riset dan inovasi tingkatkan nilai tambah biodiversitas laut
Baca juga: Indonesia terbuka untuk kerja sama riset internasional kehati laut


Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan FPIK IPB University Dietriech G Bengen menuturkan data harus mudah diakses sehingga mahasiswa bisa memanfaatkan sarana itu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menguasai ilmu kelautan dan perikanan.

"Upaya mahasiswa dalam menyatukan data berpencar sudah cukup baik. Harapannya kurasi Keanekaragaman Hayati Laut memberikan manfaat bukan hanya untuk kita, namun juga dosen dan perguruan tinggi dalam menghadapi era 4.0," ujar Kepala Divisi Hidrobiologi Laut IPB University tersebut.

Menurut dia, data-data dari kurasi Keanekaragaman Hayati Laut bisa dimanfaatkan pemangku kepentingan dalam membuat kebijakan untuk memajukan ekonomi kelautan.

"Data bukan hanya disajikan secara informatif, namun secara visual bisa menjadi daya tarik wisata. Ke depannya, data yang disajikan lebih detail dan dapat dimanfaatkan dalam upaya optimalisasi sumberdaya kelautan," tuturnya.

Baca juga: Keanekaragaman Hayati Laut Raja Ampat Tertinggi di Dunia
Baca juga: 60 persen biota laut ditemukan di Sulut
Baca juga: Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia Terbesar di Dunia