Jakarta (ANTARA) - Polda Metro Jaya sedang menyelidiki kelangkaan tabung dan pasokan oksigen medis di Jakarta saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Sekarang kami juga melakukan penyelidikan, kami temukan dan akan kami tindak tegas kepada pihak yang menimbun, menaikkan harga," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Jakarta, Selasa.
Tak hanya perdagangan secara fisik, penjualan tabung oksigen di situs daring juga akan diselidiki karena diduga memainkan harga.
Ia memperkirakan kenaikan harga tabung termasuk pengisian oksigen karena tingginya permintaan.
Lonjakan permintaan itu, lanjut dia, karena masyarakat, khususnya dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas, mulai panik sehingga membeli dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: Balai Yos Sudarso Kantor Wali Kota Jakarta Utara jadi lokasi isolasi
Ia memaklumi membeli tabung oksigen atau mengisi ulang oksigen untuk berjaga-jaga atau sebagai cadangan ketika anggota keluarganya membutuhkan.
Meski begitu, ia menegaskan kembali agar tidak panik dengan membeli dalam jumlah banyak.
"Kalau yang punya niat begini sendiri, tidak masalah. Tapi kalau seluruh Jakarta seperti itu, yang jadi pertanyaan sekarang, apakah tabung oksigen itu cukup," ucapnya.
Selain itu, ia juga menduga modus yang digunakan para spekulan yakni dengan menimbun pasokan memanfaatkan situasi dan kepanikan masyarakat membeli oksigen medis.
"Karena dia tahu kalau sekarang ini banyak masyarakat yang butuh. Masyarakat juga mulai panik, makanya saya katakan jangan panik. Masyarakat ini ada yang beli untuk menyimpan stok. Stok ini akhirnya berkurang di pasaran," ucapnya.
Baca juga: Warga mulai sulit cari tabung oksigen baru di Jakarta Utara
Beberapa waktu lalu pasokan oksigen di Jakarta menipis dan mendadak kosong di sejumlah sentra penjualan isi ulang oksigen.
Di Pasar Pramuka, Jakarta Timur misalnya pasokan tabung oksigen medis menipis seiring tingginya permintaan.
Sedangkan salah satu sentra isi ulang oksigen di Jalan Minangkabau, Jakarta Selatan beberapa waktu juga menipis karena tingginya permintaan.
Bahkan, pembeli rela antre beberapa jam untuk mengisi ulang oksigen.
Tingginya permintaan isi ulang oksigen itu membuat kenaikan harga mulai Rp3.000 hingga 5.000 per tabung.
Baca juga: Anies tegaskan ketersediaan oksigen untuk pasien COVID-19 tercukupi
Polda Metro selidiki kelangkaan pasokan oksigen saat PPKM Darurat
6 Juli 2021 15:11 WIB
Pemberitahuan oksigen kosong ditempelken di depan toko yang menjual oksigen medis di Ciledug, Tangerang, Banten, Senin (5/7/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021
Tags: