Kupang (ANTARA) - Balai Taman Nasional Komodo mencatat pemasangan chip pada satwa komodo di Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, untuk memantau keberadaan satwa tersebut telah mencapai sekitar 1.200 ekor.
"Progres pemasangan chip ini terus bergerak, ketika kita temukan di lapangan ada komodo maka petugas lakukan pemasangan," kata Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara ketika dihubungi, Selasa, berkaitan dengan perkembangan pemasangan chip pada satwa purba komodo (varanus komodoensis) di Taman Nasional Komodo.
Ia menyebutkan terdapat 10 titik habitat komodo yang menjadi sampel pemasangan chip yang terdiri dari empat titik di Pulau Komodo, empat di Pulau Rinca, serta Nusa Kode dan Gili Motang masing-masing satu titik.
Lukita Awang menjelaskan pemasangan chip itu untuk mempermudah pemantauan kondisi komodo serta memastikan rantai makanan tetap berjalan secara alamiah.
"Dengan demikian habitat komodo terjaga, tidak hanya komodo tetapi juga terkait keberadaan spesies lain seperti penyu, kaka tua, termasuk juga rusa yang jadi mangsa komodo," katanya.
Ia mengatakan program pemasangan chip ini terus bergerak di lapangan yang disesuaikan dengan kondisi anggaran mengingat dalam sekali kegiatan membutuhkan biaya sekitar Rp75 juta.
Di sisi lain, kata Lukita Awang, jumlah petugas di lapangan juga terbatas serta tidak mudah menambah orang untuk melakukan pemasangan chip tersebut.
"Jadi sambil bergerak di lapangan kita sesuaikan dengan kemampuan sumber daya yang ada," katanya.
Baca juga: Luhut pastikan pemerintah tetap promosikan pariwisata komodo
Baca juga: Pakar: Pembangunan TN Komodo harus untuk batasi interaksi komodo-turis
Baca juga: Peneliti: Komodo lebih aktif dengan minimnya aktivitas manusia
Baca juga: DPR: Pengembangan TN Komodo tak boleh korbankan komodo dan warga lokal
Pemasangan chip komodo di Taman Nasional Komodo capai 1.200 ekor
6 Juli 2021 14:52 WIB
Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang Nistyantara. ANTARA/Bernadus Tokan
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021
Tags: