Mantan pelatih klub Spanyol Atletico Madrid itu telah memadukan talenta muda masa depan dengan bintang-bintang mapan, berusaha mengembalikan kepercayaan diri Meksiko.
Setelah menunjuk pria yang berjuluk El Vasco (The Basque) itu, pasukan berisi tenaga-tenaga muda itu melejit dari urutan kelima ke tempat kedua di enam tim terakhir yang bertahan di zona CONCACAF.
Setelah mengamankan tempatnya ke putaran final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, tujuan mereka sekarang untuk maju melewati putaran 16 besar, tempat mereka tertahan di Piala Dunia sebelumnya empat tahun lalu.
Jalan Ke Afrika Selatan
Setelah mengalahkan Belize dengan agregat 9-0 pada putaran kedua, Meksiko masuk ke dalam grup berat bersama Jamaika, Kanada, dan Honduras dalam fase berikutnya.
Dilatih oleh Sven Goran Erickson, tim yang dijuluki El Tri itu berjuang dan hanya kalah pada dua pertandingan tandang melawan Honduras dan Jamaika. Meksiko lolos ke fase berikutnya setelah unggul selisih gol dengan Jamaika dan menduduki peringkat kedua.
Memasuki putaran keempat, dengan sistem liga, Meksiko tampil kurang meyakinkan. Dikalahkan 0-2 oleh Amerika Serikat (AS), menundukan Costa Rika 2-0, tetapi kembali ditaklukan Honduras 1-3. Alhasil Erickson pun dipecat.
Penggantinya Aguirre, adalah pelatih yang sama yang menyelamatkan muka Meksiko di tahap kualifikasi Piala Dunia 2002 Korea Jepang. Dan sekali lagi ia membuktikan tuahnya.
Aguirre mengubah peruntungan Meksiko walaupun sempat kalah 2-1 di kandang El Savador. Kemenangan mengikuti mereka di fase yang tinggal diikuti enam negara itu.
Tiket ke putaran final telah dipastikan meski masih ada satu pertandingan tersisa. Setelah seri dengan Trinidad and Tobago, El Tri harus bersiap ke putaran final setelah menamatkan fase terakhir itu di peringkat kedua di bawah AS.
Pemain Bintang
Pemain veteran Cuauhtemoc Blanco adalah bintang yang harus disyukuri oleh para pendukung Meksiko.
Setelah diminta bermain kembali oleh Aguirre, pemain 36 tahun yang sebelumnya memutuskan untuk gantung sepatu dari tim nasional itu malah menjadi simbol penyegaran tim, membantu para juniornya seperti Guillermo Ochoa, Efrain Juarez, Andres Guardado dan Giovani dos Santos untuk menemukan penampilan terbaik.
Bersama Rafael Marquez mereka sedang membentuk inti dari tim, pasukan yang akan berangkat ke Afrika Selatan.
Pelatih
Javier Aguirre adalah pelatih Meksiko yang paling berhasil dewasa ini. Setelah berhasil membawa Pachuca, klub sepak bola kecil di Meksiko, naik ke liga utama pada 1999, El Vasco ditugaskan untuk menggairahkan kembali tim nasional agar memenuhi syarat menuju Korea-Jepang 2002.
Setelah itu ia membawa tim Meksiko ke puncak klasemen grup yang berisi Italia, Kroasia, dan Ekuador, walaupun akhirnya petualangan mereka di Asia harus berkahir di babak 16 besar.
Setelah turnamen itu ia menandatangani kontrak dengan klub Spanyol Osasuna, membawa klub kecil itu ke Liga Champions Eropa 2005/2006.
Pencapaian hebat itu membawanya melatih Atletico Madrid dan walaupun telah berhasil membawa klub itu menduduki posisi empat di paruh musim Liga Primera, ia memutuskan untuk kembali membantu tim Meksiko yang sedang dilanda krisis.
Kembali menjadi penyelamat Meksiko untuk kedua kalinya, Aguirre sedang merencanakan bertahan lebih lama di Afrika Selatan.
Piala Dunia Sebelumnya
- Meksiko pernah lolos ke putaran final Piala Dunia 14 kali, lebih banyak dari negara lain di zona CONCACAF
- Pencapaian terbaik Meksiko adalah ketika menjadi tuan rumah di Piala Dunia 1970 dan 1986. Saat itu mereka berhasil menembus delapan besar.
- Piala Dunia 2010 Afrika Selatan adalah penampilan Meksiko yang kelima berturut-turut di putaran final. Di empat penampilan sebelumnya mereka selalu gagal di 16 besar.
Catatan
- Di bawah Javier Aguirre, Meksiko menjalani 12 pertandingan tanpa kekalahan sebelum akhirnya ditundukan Kolombia dalam laga persahabatan. Meksiko hanya menggunakan pemain yang bermain di liga lokal dalam pertandingan itu.
- Pasukan Meksiko yang berhasil meraih tiket ke Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan termasuk empat pemain yang memenangkan Piala Dunia U-17 2005 di Peru, yaitu Giovani dos Santos, Carlos Vela, Efrain Juarez dan Hector Moreno.
- Yang mengejutkan tidak ada pemain Meksiko di antara 20 pencetak gol terbanyak babak kualifikasi zona CONCACAF, walaupun tidak kurang dari 18 pemain 'ThreeColor' yang berhasil melesakan bola ke dalam gawang selama pertandingan.
"Saya merasa santai. Ketika Anda telah mencapai tujuan yang dicanangkan, Anda akan merasa puas karena tahu Anda tidak mengecewakan orang-orang yang menyandarkan kepercayaanya pada Anda. Saya bahagia dan bangga. Ketika saya mengambil pekerjaan itu kami ada di posisi kelima dan sembilan poin jauhnya dari peringkat pertama. Sekarang kami sudah masuk Piala Dunia," reaksi Javier Aguirre setelah berhasil finish di peringkat kedua zona CONCACAF. (*)
(berty/S026/AR09)