Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta berupaya menambah tempat tidur untuk pasien COVID-19 di rumah sakit serta selter bagi penderita infeksi virus corona yang membutuhkan fasilitas karantina dalam upaya memenuhi kebutuhan akan tempat perawatan pasien COVID-19.

“Saat ini, kami masih mengupayakan agar rumah sakit terus menambah kapasitas tempat tidur sampai batas maksimal. Selain itu, kami juga melakukan perbaikan terhadap fasilitas di Rusunawa Gemawang untuk dijadikan unit isolasi terpusat,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Senin.

Saat ini, rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kota Yogyakarta sudah hampir penuh. Ruang perawatan di unit perawatan intensif (ICU) sudah terisi 97 persen, ruang perawatan non-ICU sudah 85 persen terisi, dan ruang instalasi gawat darurat telah 87 persen terisi.

Dalam upaya menambah ruang perawatan pasien di rumah sakit, tenda yang bisa menampung 50 tempat tidur didirikan di kompleks Rumah Sakit Jogja. Korem 072 menyatakan siap meminjamkan tambahan tenda dengan kapasitas 50 tempat tidur jika diperlukan.

Selain itu, Pemerintah Kota Yogyakarta berencana memfungsikan Rumah Sakit Pratama milik pemerintah kota menjadi rumah sakit khusus penanganan COVID-19 jika kebutuhan akan ruang perawatan pasien belum terpenuhi.

Guna memenuhi kebutuhan fasilitas isolasi, Rusunawa Gemawang akan difungsikan sebagai tempat karantina untuk mendukung fasilitas isolasi di Rusunawa Tegalrejo.

Rusunawa Gemawang milik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki 34 kamar dan diharapkan sudah bisa dimanfaatkan sebagai tempat isolasi mulai pekan depan.

“Kami sudah sampaikan rencana operasional ini ke Kabupaten Sleman. Rusunawa Gemawang berada di kabupaten tersebut,” kata Heroe.

Fasilitas tersebut rencananya diperuntukkan bagi pasien yang tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumah karena kondisi rumah dinilai tidak layak.

“Di beberapa wilayah juga sudah dilakukan penambahan tempat isolasi dengan memanfaatkan balai RW atau balai RK, gedung pertemuan, atau gedung olahraga yang ada di kecamatan, termasuk rumah dinas camat,” kata Heroe.

Selain itu, pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta mengoperasionalkan tiga hotel sebagai selter isolasi mandiri untuk pasien COVID-19 dan satu hotel sebagai tempat karantina.

“Mudah-mudahan, pemenuhan kebutuhan untuk isolasi mandiri bisa dicukupi,” kata Heroe.

Mengenai pemenuhan kebutuhan oksigen untuk penanganan pasien COVID-19, Heroe mengatakan bahwa persediaan oksigen medis masih cukup untuk empat hingga tujuh hari mendatang.

“Suplai oksigen ke rumah sakit masih terus berjalan,” katanya.

Selain menyediakan tambahan ruang perawatan bagi pasien COVID-19, Pemerintah Kota Yogyakarta berencana mempercepat pelaksanaan vaksinasi untuk mengendalikan penularan virus corona.

Hingga Minggu (4/7), jumlah kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta sebanyak 2.986 kasus dengan jumlah penderita COVID-19 yang menjalani isolasi sebanyak 2.983 orang dan pasien yang dirawat inap tiga orang.

Baca juga:
Yogyakarta siapkan tambahan tempat isolasi pasien COVID-19

Kota Yogyakarta siap jalankan ketentuan PPKM Darurat