Menag: Perbaiki Kinerja Petugas
13 November 2010 12:55 WIB
Amirul Haj yang juga Menag Suryadharma Ali (kiri) didampingi Dubes RI untuk Arab Saudi Gatot Abdulah Mansyur (kanan) mengunjungii Posko Kesehatan di Padang Arafah, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (14/11). Menjelang pelaksanaaan wukuf jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat mencapai 109 jamaah. ( ANTARA/Saptono)
Mekkah (ANTARA News) - Menteri Agama (Menag) sekaligus amirulhaj Suryadharma Ali mengaku puas dengan kinerja petugas haji tahun ini dan meminta agar pelayanan tetap terus ditingkatkan.
Walau baru menginjak separuh masa penyelenggaraan, kinerja petugas haji cukup responsif mengatasi masalah-masalah yang muncul di lapangan, kata Menag saat memberikan pengarahan kepada petugas nonkloter pada Malam Taaruf Petugas Haji dengan Amirulhaj di Mekkah, Jumat malam waktu Saudi atau Sabtu dinihari waktu Indonesia.
Menteri Agama Suryadarma minta prestasi yang diraih ini bisa terus ditingkatkan hingga akhir penyelenggaraan yang tinggal 40 hari lagi. "Hanya ada satu kata keinginan saya kepada petugas yaitu perbaikan," ujarnya.
Dengan adanya perbaikan layanan, lanjutnya, maka hal itu menjadi dasar untuk mengelola haji yang lebih baik di masa-masa mendatang. Kementerian Agama terus berkomitmen memberikan pelayanan haji yang maksimal kepada jamaah.
Ia mencontohkan pada tahun ini, pemondokan di Mekkah 70 persen berada di ring I atau jaraknya kurang dari dua kilometer dari Masjidilharam. Sementara sisanya berada di ring II dan maksimal hanya empat kilometer dari Masjidilharam.
Ia menegaskan, pemondokan jamaah haji Indonesia bisa lebih banyak lagi yang dekat dengan Masjidilharam. Dengan begitu jamaah akan semakin nyaman saat beribadah dan menghemat tenaga. Namun demikian, meski pemondokan dekat dengan Masjidilharam masalah dalam operasional haji tetap saja tak terhindarkan.
Untuk itu, lanjut dia, petugas yang bertindak cepat dalam menangani masalah jamaah mutlak diperlukan.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman Gatot Abdullah Mansur juga meminta petugas baik dari kloter maupun nonkloter mencurahkan perhatian, khususnya pada puncak haji pekan depan.
"Saat ini prosesi haji ibarat bisul yang akan pecah dan rasanya tengah kenyut-kenyut. Untuk itu perlu diselesaikan dengan baik," pinta Dubes Gatot. Pihaknya juga sepakat ke depan, pemondokan di Mekkah bisa seluruhnya di ring I.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ahmad Zainuddin menilai pelayanan haji saat ini sudah banyak mengalami peningkatan perbaikan. Untuk itu dia berharap, kinerja ini bisa terus dipertahankan.
Malam taaruf tadi malam diikuti sekitar 2.000 petugas kloter maupun nonkloter. Hadir dalam kesempatan ini antara lain Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, naib amirulhaj KH Hasyim Muzadi, KH Maemun Zubaer (pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang), rombongan Komisi VIII DPR, dan komite III DPD.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut adalah Naib Rais Majelis Iradah Muassasah Asia Tenggara Muhammad Sata.
(E001/A011/S026)
Walau baru menginjak separuh masa penyelenggaraan, kinerja petugas haji cukup responsif mengatasi masalah-masalah yang muncul di lapangan, kata Menag saat memberikan pengarahan kepada petugas nonkloter pada Malam Taaruf Petugas Haji dengan Amirulhaj di Mekkah, Jumat malam waktu Saudi atau Sabtu dinihari waktu Indonesia.
Menteri Agama Suryadarma minta prestasi yang diraih ini bisa terus ditingkatkan hingga akhir penyelenggaraan yang tinggal 40 hari lagi. "Hanya ada satu kata keinginan saya kepada petugas yaitu perbaikan," ujarnya.
Dengan adanya perbaikan layanan, lanjutnya, maka hal itu menjadi dasar untuk mengelola haji yang lebih baik di masa-masa mendatang. Kementerian Agama terus berkomitmen memberikan pelayanan haji yang maksimal kepada jamaah.
Ia mencontohkan pada tahun ini, pemondokan di Mekkah 70 persen berada di ring I atau jaraknya kurang dari dua kilometer dari Masjidilharam. Sementara sisanya berada di ring II dan maksimal hanya empat kilometer dari Masjidilharam.
Ia menegaskan, pemondokan jamaah haji Indonesia bisa lebih banyak lagi yang dekat dengan Masjidilharam. Dengan begitu jamaah akan semakin nyaman saat beribadah dan menghemat tenaga. Namun demikian, meski pemondokan dekat dengan Masjidilharam masalah dalam operasional haji tetap saja tak terhindarkan.
Untuk itu, lanjut dia, petugas yang bertindak cepat dalam menangani masalah jamaah mutlak diperlukan.
Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi dan Kesultanan Oman Gatot Abdullah Mansur juga meminta petugas baik dari kloter maupun nonkloter mencurahkan perhatian, khususnya pada puncak haji pekan depan.
"Saat ini prosesi haji ibarat bisul yang akan pecah dan rasanya tengah kenyut-kenyut. Untuk itu perlu diselesaikan dengan baik," pinta Dubes Gatot. Pihaknya juga sepakat ke depan, pemondokan di Mekkah bisa seluruhnya di ring I.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ahmad Zainuddin menilai pelayanan haji saat ini sudah banyak mengalami peningkatan perbaikan. Untuk itu dia berharap, kinerja ini bisa terus dipertahankan.
Malam taaruf tadi malam diikuti sekitar 2.000 petugas kloter maupun nonkloter. Hadir dalam kesempatan ini antara lain Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, naib amirulhaj KH Hasyim Muzadi, KH Maemun Zubaer (pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang), rombongan Komisi VIII DPR, dan komite III DPD.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut adalah Naib Rais Majelis Iradah Muassasah Asia Tenggara Muhammad Sata.
(E001/A011/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010
Tags: