IDI: Vaksinasi massal lebih baik tidak terpusat
4 Juli 2021 15:34 WIB
Masyarakat Lampung yang sedang menunggu antrian vaksinasi COVID-19 secara massal di halaman Kantor Dinas Kesehatan Lampung. Minggu, (4/7/2021). ANTARA/Dian Hadiyatna/am.
Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Bandarlampung, Lampung, menyebutkan pelaksanaan vaksainasi COVID-19 secara massal lebih baik tidak terpusat di satu lokasi sebab akan menimbulkan kerumunan apabila penyelenggara tidak siap.
"Harusnya vaksinasi massal jangan dipusatkan satu lokasi, bagusnya dipecah ke sejumlah titik agar massa tidak berkerumun," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed di Bandarlampung, Minggu.
Baca juga: DPRD Yogyakarta gelar vaksinasi massal sasar 3.000 warga
Menurutnya, kalau pun vaksinasi massal akan dilaksanakan di satu lokasi seharusnya penyelenggara memperhatikan sejumlah hal seperti kapasitas lokasi yang akan dipakai.
"Ini penting, kalau gedung yang dipakai besar dan ventilasi udaranya baik dan membuat orang jadi nyaman ya silahkan saja," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, penyelenggara juga harus membatasi masyarakat yang datang ke lokasi agar mereka tidak datang dalam satu waktu yang bersamaan untuk mendapatkan vaksinasi.
Baca juga: Kerumunan vaksinasi massal di Bandalampung ditertibkan Satgas COVID-19
"Jadi memang harus dibuat pendaftaran online sehingga masyarakat tau kapan mereka divaksinasi, jam berapa mereka datang, jadi bisa memecah kerumunan, tidak hanya sebatas banner pengumuman vaksinasi massal," kata dia.
Aditya mengatakan bahwa hal tersebut juga bisa menghindari kekecewaan masyarakat yang tidak mendapatkan kuota vaksinasi.
Baca juga: Bisa jadi klaster, Bogor tutup vaksinasi massal di Stadion Pakansari
"Faktanya di lapangan banyak masyarakat tidak kebagian vaksinasi karena kuotanya habis. Jadi memang harus lebih terencana dan disiapkan aturannya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan vaksinasi massal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menimbulkan kerumunan disebabkan oleh antusiasnya masyarakat mengikuti program tersebut.
"Harusnya vaksinasi massal jangan dipusatkan satu lokasi, bagusnya dipecah ke sejumlah titik agar massa tidak berkerumun," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed di Bandarlampung, Minggu.
Baca juga: DPRD Yogyakarta gelar vaksinasi massal sasar 3.000 warga
Menurutnya, kalau pun vaksinasi massal akan dilaksanakan di satu lokasi seharusnya penyelenggara memperhatikan sejumlah hal seperti kapasitas lokasi yang akan dipakai.
"Ini penting, kalau gedung yang dipakai besar dan ventilasi udaranya baik dan membuat orang jadi nyaman ya silahkan saja," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, penyelenggara juga harus membatasi masyarakat yang datang ke lokasi agar mereka tidak datang dalam satu waktu yang bersamaan untuk mendapatkan vaksinasi.
Baca juga: Kerumunan vaksinasi massal di Bandalampung ditertibkan Satgas COVID-19
"Jadi memang harus dibuat pendaftaran online sehingga masyarakat tau kapan mereka divaksinasi, jam berapa mereka datang, jadi bisa memecah kerumunan, tidak hanya sebatas banner pengumuman vaksinasi massal," kata dia.
Aditya mengatakan bahwa hal tersebut juga bisa menghindari kekecewaan masyarakat yang tidak mendapatkan kuota vaksinasi.
Baca juga: Bisa jadi klaster, Bogor tutup vaksinasi massal di Stadion Pakansari
"Faktanya di lapangan banyak masyarakat tidak kebagian vaksinasi karena kuotanya habis. Jadi memang harus lebih terencana dan disiapkan aturannya," kata dia.
Sebelumnya diberitakan vaksinasi massal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menimbulkan kerumunan disebabkan oleh antusiasnya masyarakat mengikuti program tersebut.
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021
Tags: